Efek Samping dan Interaksi Obat Tranylcypromine
Efek samping tranylcypromine yang dapat bersifat fatal adalah krisis hipertensi yang mungkin timbul akibat konsumsi makanan atau minuman yang kaya tyramine. Selain itu, interaksi obat tranylcypromine dapat terjadi pada penggunaan bersama obat-obat golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) lain maupun antidepresan lain.
Efek Samping
Efek samping tranylcypromine yang paling perlu diwaspadai adalah krisis hipertensi. Hal ini dapat terjadi akibat konsumsi makanan dan minuman tinggi tyramine, seperti keju, bir, daging olahan yang diawetkan, kecap, yogurt, dan produk fermentasi lainnya.
Selain itu, seperti antidepresan lainnya, tranylcypromine berpotensi menimbulkan ide dan perilaku bunuh diri, terutama pada orang yang berusia <24 tahun. Pada beberapa kasus yang jarang, tranylcypromine juga dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan hepar, halusinasi, dan diskrasia darah.
Contoh efek samping lain adalah insomnia, hipotensi postural, rasa kantuk, kelelahan, mulut kering, pandangan kabur, nyeri kepala, diare, mual, muntah, ruam kulit, agitasi, dan ansietas.[1,7,10]
Interaksi Obat
Secara umum, tranylcypromine tidak boleh diberi bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitor lain (MAOI) karena dapat menimbulkan efek aditif. Selain itu, obat ini juga tidak boleh diberikan bersama beberapa antidepresan lain, agen simpatomimetik, dan beberapa depresan sistem saraf pusat. Daftar interaksi obat secara lebih lengkap dapat ditinjau pada tabel di bawah.[1,2,10]
Tabel 2. Interaksi Obat Tranylcypromine
Interaksi obat | Nama obat |
Peningkatan risiko krisis hipertensi, nyeri kepala, disorientasi, kejang | Agen MAOI, Agen simpatomimetik, Agen antiobesitas, |
Peningkatan risiko hipertermia, rigiditas, mioklonus, instabilitas otonom dengan fluktuasi tanda vital, dan perubahan status mental | Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), Selective norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) |
Peningkatan risiko psikosis atau episode perilaku bizarre | Dextromethorphan |
Peningkatan eksitasi pusat | Metildopa |
Peningkatan potensi kerja obat | Agen hipoglikemik oral, insulin, Obat Parkinson antikolinergik, Analgesik narkotika kecuali petidin |
Penurunan ambang batas kejang | Metrizamide |
Peningkatan risiko sindrom neuromotor | L-tryptophan |
Peningkatan tekanan darah | Buspirone |
Peningkatan risiko overdosis | Agen MAOI |
Peningkatan risiko hipertensi dan eksitasi sistem saraf pusat | Antidepresan trisiklik |
Peningkatan risiko sindrom serotonin | Fluvoksamin |
Sumber: dr. Monik Alamanda, 2021.[1,2,10]