Kontraindikasi dan Peringatan Estrogen Terkonjugasi
Kontraindikasi pemberian estrogen terkonjugasi adalah wanita curiga kanker payudara dan pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat tersebut, ataupun penyakit pada kardiovaskular.[2,4,5]
Kontraindikasi
Pemberian terapi estrogen terkonjugasi sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan kondisi:
- Perdarahan vagina abnormal
- Telah didiagnosis atau dicurigai mengalami kanker payudara, kecuali pada pasien dengan kanker payudara yang telah mengalami metastasis
- Diketahui atau dicurigai mengalami neoplasma yang tergantung estrogen
Deep vein thrombosis (DVT) aktif dan preeklampsia, atau memiliki riwayat kondisi ini
- Penyakit tromboemboli arteri aktif, misalnya stroke dan infark miokard, maupun memiliki riwayat kondisi ini
- Reaksi anafilaksis atau angioedema yang diketahui terhadap estrogen terkonjugasi
- Mengalami disfungsi hati
- Kehamilan[4,5]
Pasien dengan riwayat penyakit trombofilik juga tidak disarankan untuk mendapat terapi ini. Contoh pasien dengan riwayat trombofilik adalah mereka dengan defisiensi protein C, protein S, atau antitrombin.[4,5]
Peringatan
Penggunaan estrogen terkonjugasi harus diberikan secara hati–hati pada kelompok yang mengalami penyakit vaskular seperti hipertensi, diabetes melitus, gangguan ginjal atau jantung, hiperkolesterolemia, dan obesitas.
Kondisi lain seperti memiliki riwayat DVT, riwayat preeklampsia, lupus eritematosus sistemik, dan merokok juga harus ditangani dengan hati–hati. Estrogen dengan atau tanpa progestin harus diberikan dengan dosis paling rendah yang efektif, dan harus diberikan dalam durasi sesingkat mungkin sesuai dengan tujuan pengobatan.[4,5,7]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli