Indikasi dan Dosis Eperisone
Indikasi eperisone adalah penanganan spasme otot, paralisis spastik, dan gejala miotonik pada berbagai penyakit. Eperisone diberikan dengan dosis 50 mg sebanyak tiga kali sehari setelah makan. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai gejala dan usia.[5]
Relaksan Spasme Otot
Eperisone digunakan pada spasme otot ringan yang menyebabkan nyeri pinggang atau low back pain, nyeri leher seperti pada kekakuan leher atau tension type headache, dan nyeri bahu. Obat ini hanya dapat diberikan pada pasien dewasa, dan tidak direkomendasikan untuk pasien anak.
Dosis eperisone sebagai relaksan otot adalah 1 tablet (50 mg) sebanyak 3 kali/hari (150 mg/hari) setelah makan.[4,5]
Paralisis Spastik
Eperisone dapat diberikan pada pasien paralisis spastik pada penyakit serebrovaskular, paralisis spastik spinal, spondilosis servikal, sequelae pasca operasi seperti tumor serebrospinal, sequelae trauma spinal atau kepala, amyotrophic lateral sclerosis, cerebral palsy, degenerasi spinocerebellar, dan penyakit ensefalomielopati lainnya. Eperisone juga dapat memperbaiki gejala miotonik pada sindrom servikal, periartritis bahu, dan nyeri punggung bawah.
Untuk paralisis spastik, dosis eperisone diberikan 1‒2 tablet, 3 kali/hari (150‒300 mg/hari) setelah makan.[5]
Pada pasien lansia atau penderita gangguan liver, dosis eperisone sebaiknya diturunkan. Eperisone tidak disarankan untuk diberikan pada anak-anak, karena belum ada bukti penelitian yang cukup.[5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini