Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Eperisone
Eperisone tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan maupun ibu menyusui. Berdasarkan FDA, eperisone not approved dan termasuk ke dalam kategori D. Sementara, TGA tidak memasukan obat ini ke dalam kategori penggunaan pada kehamilan.[5]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA) memasukan eperisone dalam kategori D. Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[5]
Belum ada bukti yang cukup mengenai penggunaan eperisone pada kehamilan. Oleh karena itu, penggunaannya hanya diberikan apabila potensi manfaat melebihi efek samping yang mungkin terjadi.[5]
Indikasi penggunaan eperisone adalah melemaskan otot, misalnya untuk penanganan keluhan keluhan nyeri pinggang, nyeri leher, atau nyeri bahu. Selain itu, obat ini memiliki aktivitas analgesik pada tingkat medula spinalis dengan menekan refleks nyeri. Namun, pemberian analgesik pada kehamilan sebaiknya menggunakan obat yang lebih aman dan rasional.[5,6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Eperisone diketahui diekskresikan pada ASI, sehingga sebaiknya tidak diberikan pada ibu menyusui. Dalam kasus di mana eperisone harus diberikan, menyusui dianjurkan untuk dihentikan.[5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini