Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Metoprolol annisa-meidina 2025-01-13T11:49:30+07:00 2025-01-13T11:49:30+07:00
Metoprolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Metoprolol

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Secara farmakologi, metoprolol merupakan suatu β-blocker yang selektif terhadap reseptor β1. Metoprolol menunjukkan afinitas tinggi terhadap reseptor β1 dan afinitas rendah pada reseptor β2 seperti yang ada di bronkus.[1,2,10]

Farmakodinamik                                                                                                                

Metoprolol bekerja dengan berikatan pada reseptor β1 di jantung, terutama pada nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular, dan miokardium ventrikel. Metoprolol memblokade aktivasi reseptor tersebut sehingga menghambat jalur pensinyalan yang dimediasi oleh cyclic adenosine monophosphate dan protein kinase A (PKA).

Metoprolol menghambat fase depolarisasi yang menentukan kecepatan denyut jantung dengan mengurangi influks natrium. Hal ini mengakibatkan melambatnya denyut jantung. Metoprolol juga mengurangi kontraktilitas ventrikel dengan menghambat influks kalsium. Hasilnya, terjadi penurunan output jantung. Mekanisme kerja ini membuat metoprolol efektif untuk penanganan hipertensi, aritmia, dan angina pektoris.[1,2,10]

Farmakokinetik                        

Absorpsi metoprolol berlangsung cukup cepat. Konsentrasi maksimum di serum tercapai dalam 20 menit. Obat ini didistribusikan secara luas ke berbagai jaringan dan organ, termasuk jantung, paru, ginjal, hati, dan otak. Metoprolol mengalami metabolisme di hati terutama oleh enzim CYP2D6. Eliminasi metoprolol dan metabolitnya sebagian besar terjadi melalui urin.[1,2,10]

Absorpsi

Absorpsi metoprolol pada pemberian secara oral berlangsung cepat dan lengkap. Konsentrasi maksimum di serum tercapai dalam 20 menit setelah pemberian secara intravena dan 1-2 jam setelah pemberian secara oral. Bioavailabilitas metoprolol mencapai 100% pada pemberian secara intravena. Pada pemberian secara oral, bioavailabilitas metoprolol tartrate sekitar 50%, sementara bioavailabilitas metoprolol succinate adalah sekitar 40%.[1,10]

Distribusi

Metoprolol memiliki volume distribusi yang cukup besar, yaitu berkisar antara 3,2-5,6 L/kg. Sekitar 12% metoprolol berikatan dengan protein serum. Obat ini didistribusikan secara luas ke berbagai jaringan dan organ, termasuk jantung, paru, ginjal, hati, dan otak. Metoprolol mampu melewati sawar darah-otak, bahkan 78% dari dosis yang digunakan dapat ditemukan di cairan serebrospinal.[1,2,10]

Metabolisme

Metoprolol mengalami metabolisme di hati terutama oleh enzim CYP2D6. Reaksi hidroksilasi dan O-demetilasi membentuk beberapa metabolit inaktif, seperti alpha-hydroxy-metoprolol dan 4’-hydroxy-metoprolol.

Akibat adanya polimorfisme CYP2D6, sekitar 5-10% ras Kaukasia serta populasi Asia dan Afrika merupakan poor metabolizer untuk obat ini. Pasien yang termasuk poor metabolizer memiliki konsentrasi metoprolol yang lebih tinggi untuk dosis yang sama dibandingkan yang tidak termasuk poor metabolizer. Penggunaan bersamaan dengan penghambat CYP2D6 juga dapat meningkatkan konsentrasi plasma metoprolol.[1,2,10]

Eliminasi

Eliminasi metoprolol dan metabolitnya sebagian besar terjadi melalui urin. Sekitar 95% dari dosis metoprolol oral diekskresikan di urin. Klirens metoprolol melalui ginjal adalah sekitar 1 L/jam/kg. Waktu paruh eliminasi metoprolol berkisar antara 3-7 jam tergantung dari dosis dan formulasi obat, serta fenotip pasien.[1,2,10]

Referensi

1. Morris J, Awosika A, Dunham A. Metoprolol. Statpearl. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532923/
2. TGA. METOPROLOL-WGR XL 2 4.2 DOSE AND METHOD OF ADMINISTRATION. 2024. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent=&id=CP-2024-PI-02118-1&d=20241128172310101
10. ASHP. Metoprolol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/metoprolol.html

Pendahuluan Metoprolol
Formulasi Metoprolol

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.