Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Metoprolol annisa-meidina 2025-01-13T11:55:42+07:00 2025-01-13T11:55:42+07:00
Metoprolol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Metoprolol

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi metoprolol adalah pada pasien dengan bradikardia simtomatik dan pasien dengan blok jantung. Peringatan diperlukan terkait risiko gejala angina jika obat dihentikan mendadak pada pasien dengan penyakit arteri koroner.[2,10,13]

Kontraindikasi

Metoprolol memiliki kontraindikasi pada pasien dengan bradikardia, AV blok derajat lebih dari 1, syok kardiogenik, gagal jantung, serta sick sinus syndrome (kecuali jika dipasang pacemaker permanen). Selain itu, penggunaan metoprolol juga kontraindikasi pada pasien dengan infark miokard akut yang memiliki frekuensi jantung <45–60 kali/menit, blok jantung, tekanan darah sistolik <100 mmHg, atau gagal jantung sedang hingga berat.[10]

Peringatan    

β-blockers sebaiknya tidak digunakan pada pasien gagal jantung yang tidak stabil. Perhatikan pula bahwa penggunaan bersamaan dengan antagonis kalsium, seperti verapamil dan diltiazem, dapat menyebabkan bradikardia, hipotensi, dan asistol.[2,3]

Penghentian Terhadap Terapi Secara Tiba-Tiba

Penghentian terapi metoprolol secara tiba-tiba dapat memperburuk gejala angina atau memicu infark miokard pada pasien dengan penyakit arteri koroner. Oleh karena itu, penghentian dosis harus dilakukan secara bertahap dalam 1-2 minggu dengan pemantauan. Jika angina atau insufisiensi koroner akut berkembang, terapi harus segera dihentikan dan pengelolaan angina harus segera dimulai.[10]

Gagal Jantung

Metoprolol dapat memperburuk atau memicu gagal jantung, terutama pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri. Terapi metoprolol harus dimulai dan disesuaikan dosisnya di bawah pengawasan medis setelah pasien stabil dengan terapi gagal jantung lain. Perbaikan gejala mungkin tidak terlihat hingga 2-3 bulan setelah memulai terapi.

Penggunaan metoprolol tidak dianjurkan pada pasien dengan gagal jantung dekompensasi dan harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan fungsi miokard yang tidak memadai atau kardiomegali yang substansial. Jika terjadi tanda-tanda gagal jantung yang memburuk, terapi harus dihentikan secara bertahap dan diberikan pengelolaan gagal jantung yang sesuai.[10]

Penyakit Bronkospastik

Metoprolol dapat menyebabkan bronkospasme, terutama pada dosis lebih dari 100 mg/hari, pada pasien dengan penyakit bronkospastik seperti asma. Penggunaan obat ini harus dilakukan dengan hati-hati, pada dosis terendah yang efektif, dan dengan terapi maksimal menggunakan agonis β2-adrenergik.[10]

Bradikardia dan AV Blok

Metoprolol dapat menyebabkan bradikardia dan menurunkan otomatisitas nodus sinoatrial. Pemantauan diperlukan pada pasien dengan infark miokard, terutama yang memiliki disfungsi nodus sinus. Jika frekuensi jantung turun di bawah 40 kali/menit dengan output jantung yang menurun, atropin IV harus diberikan.[10]

Hipotensi dan Pembedahan Besar

Pada pasien dengan infark miokard, metoprolol dapat menyebabkan hipotensi. Jika ini terjadi, metoprolol harus dihentikan dan status hemodinamik pasien harus dievaluasi. Pada pembedahan kardiak, terutama dengan anestesi umum, metoprolol dapat meningkatkan risiko hipotensi berat karena menurunnya kemampuan jantung untuk merespons rangsangan refleks β-adrenergik.[10]

Diabetes dan Tirotoksikosis

Metoprolol dapat menutupi gejala hipoglikemia, seperti takikardia, tremor, dan kecemasan, serta dapat memperburuk hipoglikemia yang dipicu oleh insulin. Penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien diabetes.

Selain itu, metoprolol dapat menutupi gejala hipertiroidisme, dan penghentian terapi secara tiba-tiba dapat memicu badai tiroid pada pasien dengan tirotoksikosis. Pemantauan klinis diperlukan pada pasien ini.[10]

Efek Okular

Metoprolol dapat menyebabkan mata kering, penurunan produksi air mata, dan gejala terkait mata lainnya, seperti injeksi konjungtiva dan ulserasi kornea. Pasien harus dipantau untuk efek samping okular tersebut.[10]

Referensi

2. TGA. METOPROLOL-WGR XL 2 4.2 DOSE AND METHOD OF ADMINISTRATION. 2024. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent=&id=CP-2024-PI-02118-1&d=20241128172310101
3. BPOM. Summary of Product Characteristics; Metoprolol Succinate. 2022. https://registrasiobat.pom.go.id/files/assesment-reports/01696919105.pdf
10. ASHP. Metoprolol. 2024. https://www.drugs.com/monograph/metoprolol.html
13. TGA. Consumer Medicine Information (CMI) summary; METOPROLOL-WGR XL (Metoprolol Succinate). 2024. https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent=&id=CP-2024-CMI-02119-1

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Metoprolol

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.