Efek Samping dan Interaksi Obat Guanfacine
Efek samping penggunaan guanfacine atau guanfasin yang sering dilaporkan adalah mulut kering, somnolen, fatigue, pusing, lemas, konstipasi, hipotensi, dan sinkop. Pemberian guanfasin dapat menimbulkan interaksi obat jika diberikan bersamaan dengan obat inhibitor kuat CYP3A4, inducer CYP3A4, dan obat pendepresi sistem saraf pusat, sehingga dosis perlu disesuaikan untuk mendapatkan efek terapi dan menghindari efek samping.[1,2,5]
Efek Samping
Efek samping yang sering timbul akibat penggunaan guanfasin adalah mulut kering, somnolen, fatigue, pusing, lemas, konstipasi, hipotensi, dan sinkop. Sedangkan efek samping yang jarang timbul antara lain:
- Kardiovaskular: bradikardi, palpitasi, nyeri substernal
- intestinal: nyeri abdomen, diare, dispepsi, nausea, disfagia
- Sistem saraf pusat: amnesia, agitasi, cemas, depresi, insomnia, penurunan libido, tremor, vertigo
- Telinga, hidung, dan tenggorokan: rinitis, tinnitus, gangguan pengecapan
- Mata: konjungtivitis, iritis, mata kabur
- Muskuloskeletal: kram kaki, hipokinesia
- Sistem pernapasan: dispnea
- Kulit: dermatitis, pruritus, purpura
- Urogenital: inkontinensia uri
- Lainnya: paresthesia, malaise, paresis[1,2,5]
Interaksi Obat
Pemberian guanfasin dapat menimbulkan interaksi obat jika diberikan bersamaan dengan obat yang berkaitan dengan enzim di hati, yaitu obat inhibitor kuat CYP3A4 dan inducer CYP3A4. Selain itu, guanfasin dapat berinteraksi dengan obat mendepresi sistem saraf pusat.[1,2,5]
Obat Inhibitor Kuat CYP3A4
Obat inhibitor kuat CYP3A4 jika diberikan bersamaan dengan guanfasin dapat meningkatkan kadar guanfasin dalam darah. Contoh obat adalah ketokonazol, boceprevir, klaritromisin, conivaptan, jus jeruk limau (grapefruit juice), indinavir, itraconazol, lopinavir, ritonavir, mibefradil, nefazodone, nelfinavir, posaconazol, saquinavir, telaprevir, telithromycin, dan voriconazol.[1,2,5]
Untuk menghindari risiko efek samping obat, dosis guanfasin tidak boleh lebih dari 2 mg/hari. Jika pemberian obat inhibitor kuat CYP3A4 telah dihentikan maka dosis guanfasin dapat dinaikkan sampai 2 kali sesuai dengan tingkat toleransi pasien, dengan maksimum dosis 4 mg/hari.[1,2,5]
Obat Inducer CYP3A4
Pemberian bersama obat inducer CYP3A4 dapat menurunkan kadar guanfasin dalam darah. Contoh obat adalah rifampisin, avasimibe, karbamazepin, dan fenitoin.[1,2,5]
Dosis guanfasin harus dititrasi sampai 8 mg/hari jika penggunaan bersama. Kemudian saat obat inducer CYP3A4 dihentikan, dosis guanfasin harus diturunkan setengahnya dalam waktu 1−2 minggu disesuaikan dengan tingkat toleransi pasien. Dosis maksimum 4 mg/hari.[1,2,5]
Obat Mendepresi Sistem Saraf Pusat
Obat yang mendepresi sistem saraf pusat, seperti fenotiazin, barbiturat, dan benzodiazepine, dapat memberikan efek adiktif sedatif pada pasien.[1,2,5]