Farmakologi Perindopril
Farmakologi perindopril adalah sebagai angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yang digunakan pada terapi hipertensi. Prodrug perindopril, yakni perindoprilat, adalah penghambat kompetitif ACE yang akan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II.[2,4]
Farmakodinamik
Perindoprilat, prodrug perindopril, bekerja dengan berkompetisi dengan angiotensin I untuk berikatan dengan angiotensin converting enzyme (ACE). Obat tersebut menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II bekerja sebagai vasokonstriktor kuat dan mediator umpan balik negatif aktivitas renin. Oleh karena itu, ketika kadar plasma angiotensin II diturunkan oleh perindoplat, tekanan darah menurun dan aktivitas renin plasma meningkat. Selain itu, mekanisme refleks baroreseptor teraktivasi sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah.
Perindoprilat juga menghambat ACE dan kininase II. Kininase II, suatu vasodilator poten yang identik dengan ACE, adalah enzim yang berfungsi untuk mendegradasi bradikinin menjadi peptida yang tidak aktif.
Selain mekanisme di atas, ACE inhibitor bekerja secara lokal untuk mengurangi tonus pembuluh darah dengan menurunkan aktivitas simpatik dan vasokonstriksi yang diinduksi oleh angiotensin II lokal. Selanjutnya, ACE inhibitor dapat menghambat pelepasan norepinefrin presinaptik dan aktivitas reseptor adrenergik pascasinaptik, sehingga menurunkan sensitivitas vaskular terhadap aktivitas vasopresor. Penurunan kadar plasma angiotensin II juga mengakibatkan penurunan sekresi aldosteron, diikuti dengan penurunan retensi natrium dan air.
Perindoprilat juga menyebabkan dilatasi arteri, sehingga menurunkan resistensi pembuluh darah perifer total. Pada pasien hipertensi, tekanan darah menurun dengan sedikit atau tanpa perubahan denyut jantung, volume sekuncup, atau curah jantung. Setelah pemberian perindopril, tekanan darah saat berdiri dan terlentang (postural) dapat menurun. Meskipun gejala hipotensi jarang terjadi, hipotensi yang bergejala lebih sering terjadi pada pasien yang hipovolemik atau hiponatremia.[3,4]
Farmakokinetik
Perindopril adalah obat golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yang digunakan pada terapi hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Absorpsi
Perindopril diberikan secara oral. Konsentrasi plasma puncak tercapai 1 jam setelah administrasi oral. Bioavailabilitasnya berkisar antara 61-85%.Tingkat penyerapan tidak dipengaruhi oleh makanan.[2-4]
Distribusi
Konsentrasi puncak perindopril terjadi pada kira-kira 1 jam. Konsentrasi puncak perindoprilat terjadi pada 3-7 jam setelah administrasi oral.[3,4]
Metabolisme
Perindopril akan dimetabolisme menjadi perindoprilat melalui enzim esterase hepar. Sebanyak 60% perindopril akan terikat dengan protein plasma, sedangkan perindoprilat berikatan 10% hingga 20% pada protein.
Perindopril dimetabolisme secara ekstensif, dengan 4% sampai 12% dari dosis yang diminum yang tidak berubah di urin. Bioavailabilitas perindopril oral absolut adalah 75% dengan kira-kira 30% hingga 50% perindopril yang tersedia secara sistemik dihidrolisis menjadi zat aktif perindoprilat. Bioavailabilitas perindoprilat sistemik sekitar 25%.[3,4]
Eliminasi
Perindoprilat dan metabolitnya dieliminasi terutama melalui urin. Waktu paruh eliminasi perindopril adalah 1,5 hingga 3 jam. Waktu paruh eliminasi metabolit 3 hingga 1 jam.[2-4]