Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Perindopril monika-natalia 2023-01-31T15:06:05+07:00 2023-01-31T15:06:05+07:00
Perindopril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Perindopril

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Efek samping perindopril yang paling sering ditemui adalah nyeri kepala, batuk, edema, diare, asthenia, dan nyeri punggung. Interaksi obat dapat terjadi dengan aliskiren dan cotrimoxazole.[3-5]

Efek Samping

Efek samping perindopril serupa dengan obat lain dari golongan ACE Inhibitor. Perindopril dilaporkan menyebabkan nyeri kepala dan batuk pada >10% pasien. Potensi efek samping lainnya adalah:

  • Kardiovaskular: Edema (4%), nyeri dada (2%), abnormalitas EKG (2%), palpitasi (1%)
  • Saraf pusat: Hipertonia (3%), gangguan tidur (3%), depresi (2%), paresthesia (2%), mengantuk (1%), gugup (1%)
  • Integumen: Ruam kulit (2%)
  • Endokrin dan metabolik: Peningkatan trigliserida serum (1%), gangguan menstruasi (1%)
  • Gastrointestinal: Diare (4%), nyeri perut (3%), dispepsia (2%), mual (2%), muntah (2%), flatulensi (1%)
  • Genitourinari: Infeksi saluran kemih (3%), proteinuria (2%), gangguan seksual (pria: 1%)
  • Hepatik: Peningkatan enzim hepar (2%)
  • Neuromuskuloskeletal: Asthenia (8%), nyeri punggung (6%), nyeri kaki (5%), nyeri lengan (3%), artralgia (1%), artritis (1%), mialgia (1%), nyeri leher (1%)
  • Telinga: Tinnitus (2%), infeksi telinga (1%)
  • Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (9%), sinusitis (5%), rhinitis (5%), faringitis (3%)[4,5]

Pada kasus yang jarang (<1%), perindopril telah dilaporkan berkaitan dengan reaksi anafilaksis, angioedema, bronkitis, gangguan konduksi jantung, diaforesis, dispnea, epistaksis, hematuria, hiperglikemia, hipotensi, leukopenia, pruritus, dan purpura. Perindopril juga dilaporkan bisa menimbulkan efek samping  sinkop, retensi urin, kontraksi ventrikel prematur, halusinasi visual, xeroderma, dan xerostomia.[3-5]

Interaksi Obat

Perindopril memiliki interaksi dengan obat-obatan lainnya yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah penggunaan bersama aliskiren yang telah dikaitkan dengan blokade ganda terhadap renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS).[3-5]

Aliskiren

Penggunaan perindopril dan aliskiren dikontraindikasikan khususnya pada pasien dengan diabetes dan gangguan fungsi ginjal. Penggunaan kedua terapi ini secara bersamaan akan meningkatkan risiko reaksi anafilaktoid berat.[3-5]

Sacubitril - Valsartan

Kombinasi penggunaan perindopril dengan kombinasi dosis tetap sacubitril-valsartan dikontraindikasikan karena dapat mengakibatkan penghambatan neprilysin dan ACE secara bersamaan. Selanjutnya, penghambatan ini dapat meningkatkan risiko angioedema.

Kombinasi dosis tetap sacubitril/valsartan tidak boleh dimulai hingga 36 jam setelah konsumsi dosis terakhir perindopril.[3-5]

Angiotensin Receptor Blocker (ARB)

Pada pasien dengan aterosklerosis, gagal jantung, atau diabetes dengan kerusakan end organ, kombinasi ACE inhibitor dan ARB dikaitkan dengan risiko hipotensi, sinkop, hiperkalemia, dan penurunan fungsi ginjal dibandingkan dengan penggunaan salah satu agen secara tunggal.[3-5]

Cotrimoxazole

Pasien yang sedang mendapatkan obat cotrimoxazole berisiko lebih tinggi mengalami hiperkalemia jika menggunakan perindopril secara bersamaan.[3-5]

Lithium

Peningkatan konsentrasi lithium serum dan toksisitas pernah dilaporkan selama pemberian bersamaan lithium dengan ACE inhibitor, meskipun bersifat reversibel. Penggunaan perindopril dengan lithium tidak dianjurkan. Namun, apabila kombinasi tersebut diperlukan, pemantauan kadar serum lithium perlu dilakukan.[3-5]

Diuretik Hemat Kalium

Penggunaan perindopril dan diuretik hemat kalium, seperti amiloride, dapat meningkatkan potensi hiperkalemia fatal, terutama pada pasien dengan gangguan ginjal.[3-5]

Referensi

3. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 107807, Perindopril. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Perindopril. Accessed Jan. 18, 2023.
4. Drugs.com. Perindopril. 2022. https://www.drugs.com/monograph/perindopril.html
5. Lexicomp Inc. Perindopril : Drug information. Uptodate, 2022. https://www.uptodate.com/contents/perindopril-drug-information/print?search=perindopril&source=panel_search_result&selectedTitle=1~36&usa

Indikasi dan Dosis Perindopril
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.