Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Perindopril monika-natalia 2023-01-31T15:03:48+07:00 2023-01-31T15:03:48+07:00
Perindopril
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Perindopril

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Indikasi perindopril adalah penatalaksanaan hipertensi dan penyakit arteri koroner stabil. Dosis awal perindopril berkisar antara 4-8 mg. Dosis maksimal adalah 16 mg per hari.[4,5]

Hipertensi

Pada pasien hipertensi yang belum mengonsumsi diuretik, perindopril diberikan dalam dosis awal 4 mg sekali sehari. Evaluasi respon setelah 2-4 minggu dan titrasi dosis secara bertahap hingga 16 mg sekali sehari. Jika tekanan darah masih perlu terkontrol, terapi kombinasi dapat pertimbangkan.

Pada pasien yang sudah mengonsumsi diuretik, lakukan penghentian terapi diuretik atau penurunan dosis diuretik. Hal ini sebaiknya dilakukan sebelum memulai konsumsi perindopril. Jika terapi diuretik tidak dapat diubah, maka lakukan pemantauan ketat selama terapi.[4,5]

Penyakit Arteri Koroner Stabil

Dosis awal perindopril untuk penyakit arteri koroner stabil adalah 4 mg sekali sehari selama 2 minggu. Kemudian tingkatkan dosis sesuai toleransi hingga 8 mg sekali sehari.[5]

Gagal Jantung (Off Label)

Penatalaksanaan gagal jantung dengan perindopril biasanya dilakukan bersamaan dengan agen lain, seperti glikosida jantung, diuretik, dan β-blocker. Beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi dengan ACE inhibitor kurang efektif dibandingkan terapi angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNI) dalam mengurangi kematian akibat kardiovaskular dan rawat inap terkait gagal jantung.

Pedoman klinis merekomendasikan bahwa pasien dengan gagal jantung simtomatik kronis dan fraksi ejeksi ventrikel kiri yang berkurang (LVEF) yang dapat mentolerir ACE inhibitor dialihkan ke terapi yang mengandung ARNI untuk lebih mengurangi morbiditas dan mortalitas.[4]

Penyesuaian Dosis pada Pasien Gangguan Ginjal

Penyesuaian dosis perindopril pada pasien gangguan ginjal dilakukan sesuai dengan fungsi ginjal dan jenis dialisis yang dilakukan. Penyesuain dosis sesuai klirens kreatinin (CrCl) adalah:

  • CrCl >80 mL/menit: Tidak diperlukan penyesuaian dosis.
  • CrCl ≥30 hingga ≤80 mL/menit: dosis awal oral 2 mg/hari; dosis pemeliharaan maksimum 8 mg/hari.
  • CrCl <30 mL/menit: Penggunaan perindopril umumnya tidak dianjurkan, tetapi dosis awal 2 mg setiap 48 jam dapat dipertimbangkan. Titrasi dilakukan secara hati-hati berdasarkan tolerabilitas dan respon pasien, tidak melebihi 4 mg/hari[5]

Hemodialisis Intermiten:

Pada pasien yang menjalani hemodialisis intermiten tiga kali seminggu, belum terdapat panduan pasti mengenai penyesuaian dosis perindopril. Hingga saat ini masih belum diketahui seberapa banyak perindopril akan hilang melalui dialisis. Secara umum, pasien dapat diberikan dosis awal 2 mg 3 kali/minggu setelah dialisis. Titrasi dilakukan dengan hati-hati berdasarkan tolerabilitas dan respon, tidak melebihi 4 mg/hari.[5]

Dialisis Peritoneal:

Pada pasien yang menjalani dialisis peritoneal, penggunaan perindopril umumnya tidak dianjurkan. Namun, jika penggunaan perindopril diperlukan, dosis awal 2 mg setiap 48 jam dapat dipertimbangkan. Titrasi dilakukan secara hati-hati berdasarkan kemampuan toleransi dan respon obat, dan tidak melebihi 4 mg/hari.[5]

Continuous Renal Replacement Therapy/CRRT:

Penggunaan umumnya tidak dianjurkan. Namun, jika diperlukan, dosis awal 2 mg setiap 48 jam dapat dipertimbangkan. Titrasi dilakukan secara hati-hati berdasarkan tolerabilitas dan respon, tidak melebihi 4 mg/hari. Hindari penggunaan perindopril jika menggunakan hemofilter AN69 (terkait dengan reaksi anafilaktoid).[5]

Prolonged intermittent renal replacement therapy/PIRRT:

Penggunaan perindopril umumnya tidak direkomendasikan. Namun, jika penggunaan diperlukan, dosis awal 2 mg setiap 48 jam dapat dipertimbangkan; titrasi dengan hati-hati berdasarkan tolerabilitas dan respons, tidak melebihi 4 mg/hari. Hindari penggunaan jika menggunakan hemofilter AN69 (terkait dengan reaksi anafilaktoid).[5]

Gangguan Ginjal Selama Terapi

Peningkatan kreatinin serum yang sedikit dan transien dapat terjadi dalam waktu 4 minggu setelah dimulainya terapi atau peningkatan dosis. Jika kreatinin serum meningkat >30%, tinjau kemungkinan penyebab seperti adanya gagal ginjal akut. Kemudian, tentukan apakah pengurangan dosis atau penghentian terapi perindopril diperlukan.[5]

Penyesuaian Dosis pada Gangguan Hati

Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan hati. Jika perindopril tetap diberikan, maka pemantauan reaksi obat yang merugikan perlu dilakukan. Bioavailabilitas perindoprilat meningkat dengan gangguan hati. Penggunaan perindopril perlu dilakukan secara hati-hati terutama pada pasien dengan ascites yang diakibatkan oleh sirosis.[5]

Referensi

4. Drugs.com. Perindopril. 2022. https://www.drugs.com/monograph/perindopril.html
5. Lexicomp Inc. Perindopril : Drug information. Uptodate, 2022. https://www.uptodate.com/contents/perindopril-drug-information/print?search=perindopril&source=panel_search_result&selectedTitle=1~36&usa

Formulasi Perindopril
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.