Farmakologi Celecoxib
Farmakologi celecoxib secara umum mirip dengan golongan inhibitor cyclogenase (COX) lainnya. Celecoxib adalah inhibitor COX-2 selektif yang berperan dalam menghambat sintesis prostaglandin oleh isoenzim COX-2 yang terinduksi di lokasi inflamasi tanpa mempengaruhi aksi isoenzim COX-1 yang aktif secara konstitutif pada saluran cerna, ginjal, dan trombosit. Celecoxib adalah sebuah benzenesulfonamide dengan tingkat selektivitas 10-30 kali lebih selektif untuk COX-2 dari pada COX-1.[1–4]
Farmakodinamik
Celecoxib menggunakan aktivitas antiinflamasi dan analgesiknya melalui pemblokiran berbagai prostanoid inflamasi. Prostanoid inflamasi tersebut adalah prostaglandin dan tromboksan yang merupakan produk akhir dari metabolisme asam lemak yang dihasilkan oleh aktivitas enzimatik COX spesifik jaringan.[1-4]
Celecoxib memiliki aktivitas penghambatan 10-30 kali lipat lebih besar terhadap COX-2 dibandingkan dengan COX-1, dan hanya menghambat COX-1 secara minimal pada konsentrasi terapeutik. Celecoxib juga mempertahankan lebih banyak kemampuan untuk menghambat COX-1 dibandingkan dengan golongan -coxib lain; Namun, konsekuensi dari hal ini berkaitan dengan kemanjuran terapeutik dan toksisitasnya tidak dipahami dengan baik.[1–4]
Potensi Sebagai Antineoplastik
Celecoxib telah diteliti sebagai agen kemopreventif dan terapeutik kanker potensial dalam uji klinis untuk berbagai keganasan. Celecoxib telah terbukti secara signifikan mengurangi jumlah polip kolorektal pada pasien dengan FAP serta mereka dengan adenoma kolorektal sporadis. Pada karsinoma kolon, karsinoma paru, dan kanker prostat celecoxib menunjukkan efek anti kanker. Mekanisme anti kanker celecoxib masih belum jelas, tetapi kemungkinan melibatkan mekanisme dependen dan independen pada COX.[4]
Farmakokinetik
Celecoxib diserap cepat dan mencapai konsentrasi serum puncak dalam waktu sekitar 3 jam. Sangat sedikit obat yang tereliminasi tanpa perubahan struktur (<3%). Metabolisme utama celecoxib melalui reaksi metil hidroksilasi dengan hasil berupa hydroxycelecoxib. Reaksi metabolisme tersebut sebagian besar dikatalisasi oleh CYP2C9, meskipun CYP3A4 juga sedikit berperan (<25%).[1–4]
Absorbsi
Terdapat perbedaan waktu puncak celecoxib pada pasien dewasa dan anak. Makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi proses absorbsi obat. Waktu puncak celecoxib oral pada pasien dewasa adalah 1 jam (larutan oral) dan 2,8 jam (kapsul). Sementara waktu puncak untuk pasien anak adalah 3 jam. Makanan memiliki efek untuk celecoxib. Terjadi penundaan waktu puncak selama 1 sampai 2 jam akibat makanan. Kadar puncak (Cmax) juga menurun sekitar 50% dikonsumsi bersama makanan (larutan oral).[1,4]
Distribusi
Celecoxib didistribusikan melalui ikatan dengan protein pengikat, albumin dan alfa (1)-acid glikoprotein sebesar 97%. Terdapat perbedaan volume distribusi antara pasien anak dan dewasa. Pasien dewasa memiliki volume distribusi sebesar 288 L (larutan) dan 429 L (kapsul). Sementara pasien anak memiliki volume distribusi sebesar 8,3 L/kg.[1,4]
Metabolisme
Metabolisme celecoxib ekstensif terjadi di hepar melalui CYP2C9 dengan metabolit asam karboksilat (utama) tidak aktif. Pada metabolismenya, celecoxib dipecah menjadi substrat CYP2C9 dan inhibitor CYP2D6.[1,4]
Eliminasi
Celecoxib dieliminasi oleh ginjal (27%) dan melalui tinja (57%). Klirens tubuh total untuk eliminasi obat pada pasien dewasa adalah 27,7 L/jam sementara pada pasien anak adalah 0,9-1,4 L/jam/kgBB. Metabolit celecoxib adalah asam karboksilat (73% dosis) dan metabolit glukuronida yang muncul dalam urin.[1,4]