Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Celecoxib general_alomedika 2024-05-20T10:19:09+07:00 2024-05-20T10:19:09+07:00
Celecoxib
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Celecoxib

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

FDA mengklasifikasikan celecoxib dalam kategori C (sebelum usia kehamilan 30 minggu) dan kategori D (kehamilan ≥30 minggu) apabila digunakan selama kehamilan. TGA mengklasifikasikan celecoxib kategori B3. Sementara untuk penggunaan obat oleh ibu menyusui belum terdapat penelitian yang cukup untuk menyimpulkan efek celecoxib pada ibu menyusui.[6]

Penggunaan pada Kehamilan

Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[1,4]

Kategori D (FDA): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.[1,4]

Kategori B3 (TGA): Jumlah pasien hamil dan menyusui yang mengonsumsi obat tersebut masih terbatas; observasi pada pasien-pasien tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau risiko lain terhadap janin.

Secara umum pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) pada ibu hamil berpotensi menimbulkan cacat lahir dalam beberapa penelitian. Efek non-teratogenik, termasuk konstriksi prenatal duktus arteriosus, hipertensi paru persisten pada bayi baru lahir, oligohidramnion, enterokolitis nekrotikans, disfungsi atau kegagalan ginjal, dan perdarahan intrakranial telah diamati pada janin atau neonatus setelah pajanan OAINS dalam rahim.[10,11]

OAINS dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus, pelabelan produk celecoxib secara khusus menyatakan penggunaan harus dihindari mulai usia kehamilan 30 minggu.[10,12]

Penggunaan OAINS secara kronis pada wanita usia reproduksi dapat dikaitkan dengan infertilitas yang dapat disembuhkan setelah penghentian pengobatan. Pertimbangkan untuk menghentikan penggunaan pada wanita yang mengalami infertilitas atau wanita yang merencanakan kehamilan. Penggunaan OAINS menjelang konsepsi dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.[11]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Karena rendahnya tingkat celecoxib dalam ASI, jumlah yang dicerna oleh bayi kecil dan diperkirakan tidak akan menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui. Tidak ada tindakan pencegahan khusus yang diperlukan.[13]

Kadar celecoxib pada ASI diukur pada satu ibu yang mengonsumsi 100 mg secara oral dua kali sehari. Pada 4,75 jam setelah dosis keempat, kadar celecoxib pada ASI dari payudara kanan dan kiri 101 dan 133 μg/L. Kadar puncak kedua sekitar 30 μg/L terjadi pada ASI dari payudara kanan sekitar 35 jam setelah dosis terakhir.

Waktu paruh rata-rata dalam ASI adalah 5,1 jam. Peneliti memperkirakan bahwa bayi yang disusui secara eksklusif akan menerima dosis maksimum 40 μg/kg setiap hari. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa tidak ada efek samping bayi yang dicatat oleh ibu dari 2 bayi berusia 17 dan 22 bulan yang disusui selama penggunaan celecoxib jangka panjang ibu dengan dosis 200 mg setiap hari.  Penelitian lainnya menunjukkan rata-rata dosis harian bayi yang dihitung adalah 10-40 μg/kg/hari. Dosis tersebut <1% dari dosis terapeutik berdasarkan berat badan untuk anak berusia 2 tahun atau lebih.[6]

Referensi

1. Dynamed. Celecoxib. IBM Micromedex Drug Monograph 2021. https://www.dynamed.com/drug-monograph/celecoxib.
4. Wolters Kluwer. Celecoxib. Wolters Kluwer Clinical Drug Information 2021. https://accessmedicine.mhmedical.com/drugs.aspx#monoNumber=426519&sectionID=243199682&tab=tab0.
6. Bethesda, National Library of Medicine (US). Celecoxib. Drugs Lact Database 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501475/.
10. Bermas BL. Non-steroidal anti-inflammatory drugs, glucocorticoids and disease modifying anti-rheumatic drugs for the management of rheumatoid arthritis before and during pregnancy. Curr Opin Rheumatol 2014;26:334–40.
11. Bloor M, Paech M. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs during pregnancy and the initiation of lactation. Anesth Analg 2013;116:1063–75.
12. Salinas MÁS, Cruz AB, Castañeda ARC, Quezada LJJ, Arce-Salinas CA, Nemegyei JÁ, et al. Clinical practice guidelines for the management of pregnancy in women with autoimmune rheumatic diseases of the Mexican College of Rheumatology. Part II. Reumatol Clínica (English Ed 2015;11:305–15.
13. Götestam Skorpen C, Hoeltzenbein M, Tincani A, Fischer-Betz R, Elefant E, Chambers C, et al. The EULAR points to consideration for use of antirheumatic drugs before pregnancy, and during pregnancy and lactation. Ann Rheum Dis 2016;75:795–810. doi:10.1136/annrheumdis-2015-208840.

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Ce...
Diskusi Terbaru
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 8 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:02
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.