Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Asam Retinoat general_alomedika 2023-11-13T09:51:36+07:00 2023-11-13T09:51:36+07:00
Asam Retinoat
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Asam Retinoat

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Secara farmakologi, asam retinoat atau tretinoin topikal bekerja pada reseptor asam retinoat A dan reseptor retinoat X kemudian memberikan efek antiinflamasi. Selain itu, obat ini juga bekerja dengan cara memodifikasi keratinisasi folikuler pada kulit.

Farmakodinamik

Keluarga senyawa retinoat mencakup vitamin A dan derivat alaminya, seperti asam retinoat, retinaldehyde, dan ester retinil. Retinol adalah sebuah molekul 20-karbon yang terdiri dari cincin cyclohexenyl, side chain dengan ikatan double bond dalam konfigurasi trans, dan grup alkohol. Oksidasi bagian alkohol pada retinol menimbulkan aldehida yang dapat dioksidasi lebih jauh lagi sehingga terbentuk asam retinoat.[1]

Mekanisme kerja asam retinoat masih belum diketahui secara jelas. Namun, cara kerja utamanya telah diketahui berupa modifikasi keratinisasi folikuler yang abnormal serta pembentukan efek antiinflamasi.[3,8]

Lokasi kerja asam retinoat berada pada dua kelas reseptor retinoat di nukleus, yaitu retinoic acid receptors (RAR) dan retinoid X receptors (RXR) yang memiliki isoform alfa, beta, dan gamma. RAR dan RXR adalah protein moduler yang memiliki regio sequence-specific DNA binding, ligand independent trans-activation (AF-2, region-E), dan ligand-dependent trans-activation (AF-2, region-E).

Pada sel kulit, reseptor retinoat yang terbanyak adalah RAR gamma dan RAR alfa. Melalui aktivasi reseptor-reseptor RAR dan RXR dalam nukleus, asam retinoat dapat memodifikasi keratinisasi folikuler yang abnormal serta efek antiinflamasinya.[1,3,9]

Efek Antiinflamasi

Asam retinoat memiliki banyak efek antiinflamasi yang dapat meringankan gejala acne vulgaris. Efek imunomodulasi asam retinoat dapat menurunkan tingkat fagositosis dan menginhibisi sitokin proinflamasi. Contoh sitokin proinflamasi yang diinhibisi adalah interleukin (IL)-6, IL-12, tumor necrosis factor (TNF) alfa, serta interferon (IFN) gamma.

Asam retinoat juga dapat menginhibisi aktivitas leukotriene, ekspresi toll-like receptors, faktor transkripsi AP-1, vascular cell adhesion molecule-1, sintesis prostaglandin, serta matrix metalloproteinase.[8,9]

Efek Modifikasi Keratinisasi Folikuler

Asam retinoat topikal banyak bekerja pada dermis papiler teratas di mana kolagen pada kulit ditingkatkan dengan inhibisi degradasi kolagen. Produksi kolagen tipe 1 dapat ditingkatkan hingga 80% pada kulit yang telah rusak oleh matahari. Selain itu, asam retinoat juga dapat mengurangi keriput melalui hiperplasia epidermal dan pemadatan stratum korneum.

Asam retinoat topikal juga memperbaiki hiperpigmentasi ireguler pada kulit oleh karena sinar matahari, melasma, dan inflamasi. Hal ini diduga dapat terjadi karena adanya inhibisi aktivitas tirosinase.

Walau masih tidak begitu jelas, asam retinoat juga memiliki efek antineoplastik dan antitumor. Asam retinoat dapat menginhibisi pertumbuhan sel dengan memberhentikan sel pada fase G1 atau menginduksi apoptosis. Ekspresi gen antiapoptosis bcl-2 juga dapat diturunkan. Asam retinoat juga menurunkan aktivitas kelenjar sebasea. Sebum berlebih dapat berperan dalam proliferasi bakteri P. acnes.[10]

Farmakokinetik

Absorbsi asam retinoat topikal pada kulit sangatlah minimal. Dalam darah, obat ini akan terikat 95% pada albumin. Metabolisme akan berlangsung di hati dan ekskresi terjadi melalui urine serta feses.

Absorbsi

Estimasi bioavailabilitas asam retinoat gel topikal 0,1% in vivo untuk pemakaian sekali dan lebih dari sekali selama periode 28 hari adalah 0,82% dan 1,41%. Konsentrasi plasma asam retinoat topikal dan metabolitnya berkisar antara 1–3 ng/mL. Kadar ini umumnya tidak berubah bila obat dipakai sekali atau lebih dari sekali dalam sehari.[3]

Distribusi

Dalam darah, asam retinoat terikat pada protein (95% pada albumin).

Metabolisme

Asam retinoat dimetabolisme di hati oleh isoenzim CYP (CYP3A4, CYP2C8, CYP2E) melalui proses oksidasi. Proses ini membentuk isotretinoin, 4-oxo-trans-asam retinoat, dan 4-oxo-cis-asam retinoat.

Eliminasi

Ekskresi asam retinoat dan metabolitnya terjadi via urine (63%) dan feses (30%).[2]

Resistensi

Meskipun kasus resistensi terhadap senyawa retinoat sistemik telah ditemukan dalam terapi kanker, kasus resistensi terhadap asam retinoat topikal belum dilaporkan. Pada kasus acne vulgaris, asam retinoat topikal merupakan salah satu pilihan utama untuk terapi maintenance karena sifatnya yang komedolitik dan antiinflamasi.

Antibiotik oral ataupun topikal dapat digunakan pada terapi acne vulgaris tetapi hanya jika benar-benar dibutuhkan. American Academy of Dermatology menyatakan bahwa pemberian terapi topikal maintenance tidak boleh berlebihan. Pemberian antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi.[11]

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Mukherjee S, Date A, Patravale V, et al. Retinoids in the treatment of skin aging: an overview of clinical efficacy and safety. Clin Interv Aging. 2006;1(4):327-348.
2. MIMS Indonesia. Tretinoin. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/tretinoin?mtype=generic
3. U.S. Food and Drug Administration. Tretinoin Gel, USP. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/202567Orig1s000lbl.pdf
8. Schmidt N, Gans EH. Tretinoin: A Review of Its Anti-inflammatory Properties in the Treatment of Acne. J Clin Aesthet Dermatol. 2011;4(11):22-29.
9. Li W, Liu Y, Luo Q, et al. Off-Label Uses of Retinoids in Dermatology. Our Dermatologia Online. 2012;3(1):259–78.
10. PJ Buchanan, RH Gilman. Retinoids: Literature Review and Suggested Algorithm for Use Prior to Facial Resurfacing Procedures. J Cutan Aesthet Surg. 2016;9(3):139-144.
11. AL Zaenglein, AL Pathy, BJ Schlosser, et al. Guidelines of care for the management of acne vulgaris. J Am Acad Dermatol. 2016;74(5):945-973.

Pendahuluan Asam Retinoat
Formulasi Asam Retinoat

Artikel Terkait

  • Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
    Efek Samping Penggunaan Isotretinoin Oral Jangka Panjang pada Kasus Acne Vulgaris
  • Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
    Pilihan Terapi untuk Atrophic Acne Scar
  • Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
    Manfaat Terapi Blue Light untuk Akne Vulgaris
  • Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
    Membedakan Acne Vulgaris dengan Fungal Acne
  • Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris
    Pemberian Isotretinoin untuk Terapi Acne Vulgaris

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Makoto ivan
Dibalas 26 Desember 2024, 09:19
Anak usia 13 tahun wajah dengan titik dan bercak merah
Oleh: Makoto ivan
1 Balasan
Izin konsultasi..anak wanita usia 13 tahun..terdapat bintik dan bercak merah di wajah. dan dahi dialami sdh 4 bulan.bukan jerawat...sudah konsultasi ke 3...
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 22:27
Tretinoin salep untuk kulit sensitif retinol
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, Ada seorang pasien perempuan usia 26 tahun yang mengalami acne vulgaris lebih dari 2 bulan terakhir, dengan karakteristik kulit kering. Pasien...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2023, 10:40
Benjolan di bawah hidung pada bayi usia 11 hari
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin berbagi kasus ya dok, sekalian diskusi.Saya dapat konsulan pasien via chat di desa, bayi umur 11 hari tiba2 muncul benjolan di sekitar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.