Formulasi Bacitracin
Formulasi bacitracin adalah dalam bentuk sediaan topikal kulit dan mata, serta sediaan injeksi. Di Indonesia, bacitracin hanya tersedia dalam bentuk topikal yang dikombinasikan dengan obat lain.[8]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, bacitracin hanya tersedia dalam bentuk topikal kombinasi, yakni:
- Krim kulit berisi betamethasone dipropionate 0,64 mg, neomycin sulfat 5 mg, bacitracin 11 mg
- Salep kulit berisi bacitracin 500 unit dan neomycin sulfat 5 mg
- Salep kulit berisi neomycin sulfat 5 mg dan bacitracin 250 unit
- Salep kulit berisi bacitracin 6,67 mg, lidocaine HCl 40 mg, dan neomycin sulfat 5 mg
- Salep kulit berisi bacitracin 500 unit, neomycin sulfat 5 mg, polymyxin B sulfat 5,000 unit[8]
Cara Penggunaan
Penggunaan bacitracin yang paling umum adalah sebagai agen topikal yang diberikan secara langsung pada area yang terinfeksi. Perlu diperhatikan bahwa bacitracin topikal untuk kulit hanya dapat digunakan pada kulit saja, tidak boleh digunakan pada mukosa seperti mata.
Sebelum dioleskan, kulit harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih dan sabun yang lembut. Bacitracin dapat dioleskan secara tipis pada kulit yang terinfeksi sebanyak 2–3 kali per hari. Setelahnya, kulit dapat dibiarkan terbuka atau ditutupi kassa steril untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Namun, perlu diketahui bahwa penggunaannya tidak disarankan melebihi 7 hari dan tidak boleh digunakan pada area tubuh yang luas.[1-3]
Cara Penyimpanan
Sediaan topikal bacitracin untuk kulit dapat disimpan pada suhu 15-30 oC. Disarankan untuk disimpan pada tempat yang sejuk, tidak terkena sinar matahari langsung, serta selalu tertutup rapat untuk menghindari terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme.[2,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani