Formulasi Urea Topikal
Formulasi urea dalam bentuk topikal adalah bentuk krim, lotion, suspensi, solution, salep, emulsi aerosol, foam. Formulasi-formulasi tersebut sudah tersedia di Indonesia.[11]
Bentuk Sediaan
Urea memiliki beberapa sediaan dengan konsentrasinya masing-masing. Sediaan dan konsentrasi yang ada saat ini adalah:
- Krim: 10%, 20%, 30%, 35%, 40%, 41%, 45%, 50%
- Lotion: 10%, 20%, 25%, 35%, 40%, 45%
- Gel: 40%, 45%, 50%
- Suspensi: 40%, 50%
- Solusio: 50%
- Salep: 10%, 20%, 50%
- Emulsi: 40%, 45% dan 50%
- Aerosol
- Foam: 20%, 30%, 35%, 40%, 42%[11,15]
Meski demikian, sediaan yang tersedia di Indonesia hanya terdapat dalam konsentrasi 10% dan 20%.[9]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan urea dapat sesuai anjuran kemasan atau petunjuk dokter. Hindari penggunaan yang lebih besar, lebih kecil, atau lebih lama dari yang direkomendasikan.
Kocok sediaan sebelum digunakan, sesuai petunjuk kemasan.
Bersihkan area kulit atau kuku yang akan dioles, umumnya urea dapat bekerja dengan baik pada kulit atau kuku yang dirawat dibiarkan lembab sebelum pemberian. Hidrasi kulit, dimulai dengan mencuci kulit dengan air dan sabun, jaga kulit tetap basah selama 10-15 menit. Kemudian oleskan obat tipis-tipis pada kulit yang dimaksud sehingga menutupi seluruh bagian yang memerlukan pengobatan.
Pada bagian kuku, hindari penggunaan obat pada kutikula atau kulit sekitarnya sebelum pemberian urea. Oleskan urea pada kuku dan biarkan hingga mengering. Kuku kemudian dapat dibiarkan atau ditutup dengan kasa atau verban.
Setelah aplikasi obat, cuci tangan dengan sabun. Akan tetapi jika pengobatan ditujukan pada kulit tangan tidak perlu membersihkan urea dari tangan. Urea merupakan obat topikal, bila tanpa sengaja tertelan atau terkena mata, hidung, mulut, dubur, atau vagina, maka segera bilas dengan air bersih.[3,13,22]
Jika pasien lupa mengoleskan obat, dianjurkan segera menggunakan obat tersebut segera. Namun bila waktu pemberian hampir berdekatan dengan dosis berikutnya, maka dosis sebelumnya dilewatkan. Tidak dianjurkan untuk menambah penggunaan obat untuk mengganti dosis yang terlupa.[3,13,22]
Cara Penyimpanan
Penyimpanan urea dianjurkan diantara suhu 15-30oC. Tutup botol secara rapat untuk mencegah penguapan air. Hindari penggunaan krim atau salep kadaluarsa karena terjadinya degradasi urea. Degradasi urea dapat ditandai dengan bau amonia.[18,21]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi urea dengan asam laktat meningkatkan pengikatan air sehingga meningkatkan efek sebagai pelembab. Urea juga dapat digunakan bersamaan dengan obat lain untuk meningkatkan efektivitas terapi topikal lainnya.[19,21]
Kombinasi dengan hidrokortison atau betametason-17-valerat, dianggap lebih efektif dibanding penggunaan kortikosteroid tunggal pada kasus dermatitis atopik.
Kombinasi lainnya yaitu kombinasi urea 40% dan flukonazol 1% lebih efektif (82,8%) dibanding flukonazol saja (62,8%) pada onikomikosis. Urea akan meningkatkan penetrasi antifungi sehingga dapat meningkatkan efek terapi.[6,22]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja