Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Homatropine
Penggunaan homatropine pada kehamilan diklasifikasikan dalam kategori C oleh FDA. Sementara itu, penggunaan pada ibu menyusui sampai saat ini belum dapat dipastikan keamanannya karena belum ada data mengenai ekskresi homatropine ke ASI pada penelitian di manusia.[1,2,12,16]
Penggunaan pada Kehamilan
Homatropine tetes mata digunakan untuk pasien saat pemeriksaan pupil, pemeriksaan refraksi mata, atau tindakan operatif yang membutuhkan midriasis. Food and Drug Administration (FDA) memasukan obat ini ke dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Sedangkan Therapeutic Goods Administration (TGA) mengkategorikan menjadi golongan B2. Obat ini telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, dan tidak menyebabkan peningkatan frekuensi malformasi pada janin manusia.
Obat hanya boleh digunakan bila besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Data yang tersedia mengenai dampak homatropine pada janin masih sangat terbatas, di mana belum ada penelitian lebih lanjut mengenai efek teratogenik pada manusia. Namun, pada beberapa penelitian ditemukan bahwa risiko yang dialami oleh janin adalah malformasi minor.[1,2,16]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Saat ini belum ada studi yang memadai mengenai ekskresi homatropine ke dalam ASI. Akan tetapi, obat golongan antikolinergik diketahui dapat memengaruhi laktasi. Bila ibu menggunakan homatropine dalam jangka panjang, bayi sebaiknya dimonitor untuk tanda-tanda tidak cukupnya ASI, seperti berat badan tidak bertambah atau rewel karena tidak kenyang.[1]
Untuk mengurangi risiko, berikan tekanan pada area saluran air mata setelah penetesan obat untuk mengurangi absorbsi.[1]