Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Siklopentolat Tetes Mata
Penggunaan siklopentolat atau cyclopentolate tetes mata pada kehamilan dan ibu menyusui tidak disarankan. FDA memasukan obat ini ke dalam kategori C, sedangkan TGA kategori B2. Penggunaan obat ini harus dengan pertimbangan manfaat lebih tinggi daripada risiko terhadap janin atau bayi.[8-10]
Penggunaan pada Kehamilan
Food and Drug Administration (FDA)memasukkan siklopentolat tetes mata dalam Kategori C. Studi terhadap binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun belum terdapat studi spesifik pada ibu hamil. Obat hanya boleh diberikan bila manfaat lebih besar daripada risiko.[8]
Sementara itu, Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan siklopentolat tetes mata dalam kategori B2. Obat telah dikonsumsi oleh sejumlah wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi. Studi pada hewan juga tidak adekuat, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan kerusakan pada fetus.[9]
Obat ini umumnya digunakan saat pemeriksaan mata, yaitu pemeriksaan visus dan funduskopi.[1]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Hingga kini belum ada informasi jelas terkait keamanan penggunaan siklopentolat tetes mata pada ibu menyusui. Obat antikolinergik secara umum dapat mengganggu menyusui. Meski demikian, penggunaan dosis tunggal siklopentolat tetes mata seharusnya tidak memiliki efek berarti pada proses menyusui. Apabila digunakan dalam jangka waktu lebih lama, ada baiknya bayi diobservasi terkait efek penurunan laktasi.
Untuk menurunkan kadar obat yang masuk dalam ASI setelah penggunaan, lakukan penekanan di area kelenjar air mata selama kurang lebih satu menit.[10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini