Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Tropicamide
Penggunaan tropicamide tetes mata pada kehamilan tidak disarankan karena berpotensi menyebabkan efek buruk pada janin. Pada ibu menyusui, efek pasti dari tropicamide belum diketahui sehingga penggunaannya perlu hati-hati.[2]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA memasukan tropicamide tetes mata dalam kategori C, dimana studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[7]
Sementara itu, TGA memasukan tropicamide tetes mata dalam kategori B2. Artinya, tropicamide merupakan obat yang telah dikonsumsi sejumlah wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lain pada janin manusia. Studi pada hewan tidak memadai atau mungkin kurang, tetapi data yang tersedia tidak menunjukkan bukti peningkatan terjadinya kerusakan janin.[8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum tersedia informasi adekuat tentang penggunaan tropicamide selama menyusui. Secara umum, obat antikolinergik dianggap dapat mengganggu menyusui. Meski demikian, dosis tunggal tropicamide topikal diduga tidak akan mengganggu menyusui. Kehati-hatian diperlukan jika tropicamide digunakan jangka panjang. Amati adanya tanda-tanda penurunan laktasi, seperti bayi tampak tidak kenyang atau kenaikan berat badan buruk.
Untuk mengurangi jumlah obat yang mencapai ASI setelah menggunakan obat tetes mata, lakukan penekanan pada saluran air mata di sudut mata selama 1 menit atau lebih. Keluarkan kelebihan larutan dengan tisu.[9]