Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Bisacodyl
Penggunaan bisacodyl pada kehamilan tergolong dalam kategori A menurut Therapeutic Goods Administration (TGA) yang berarti tidak terdapat bukti klinis peningkatan risiko malformasi atau dampak buruk direk maupun indirek terhadap janin. Pada ibu menyusui bisacodyl dapat terdeteksi pada ASI sehingga penggunaannya hanya boleh bila diperlukan.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan bisacodyl dalam kehamilan belum dikategorikan oleh FDA. Namun, menurut TGA, bisacodyl masuk dalam kategori A. Artinya, pada penggunaan ibu hamil maupun wanita usia subur, tidak terdapat bukti klinis terjadinya peningkatan risiko malformasi atau dampak buruk direk maupun indirek terhadap janin.
Menurut berbagai pendapat ahli, bisacodyl hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat dalam mengatasi gejala konstipasi maupun pengosongan kolon yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Sementara itu, sebagian ahli menganjurkan ibu hamil untuk menghindari konsumsi bisacodyl pada trimester pertama kehamilan. Stimulan laksatif juga sebaiknya digunakan secara hati-hati terutama pada trimester ketiga karena dapat menstimulasi kontraksi uterus.[4,13]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada berbagai studi dilaporkan bahwa kandungan bisacodyl dapat diekskresikan ke dalam air susu ibu. Namun, menurut pendapat sebagian ahli, penggunaan bisacodyl pada ibu menyusui aman karena absorpsinya yang rendah sehingga tidak terdeteksi pada air susu ibu.[4,11]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri