Pengawasan Klinis Efedrin
Pengawasan klinis penggunaan efedrin (ephedrine) adalah pengawasan terkait tekanan darah, denyut nadi, dan gejala respirasi. Pada pasien dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengawasan terhadap efek samping.
Pada pasien yang menjalani anestesi spinal, apabila terjadi hipotensi setelah anestesi maka efedrin dapat dijadikan pilihan tatalaksana.
Adanya tanda-tanda overdosis juga harus diawasi. Tanda overdosis efedrin antara lain mual-muntah, hipertensi, demam, palpitasi, depresi napas, kejang, dan gejala psikosis. Tata laksana berupa suportif dan simtomatik, termasuk di dalamnya induksi muntah dan bilas lambung. Pada pasien kejang dapat diberikan diazepam, kompres dingin untuk demam, dan dexamethasone 1 mg/kgBB bolus pelan.[2,7]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja