Pengawasan Klinis Levodropropizine
Pengawasan klinis yang diperlukan pada pasien yang mendapat levodropropizine meliputi pemantauan respons terhadap pengobatan. Penting untuk memastikan bahwa penggunaan levodropropizine tidak melebihi periode yang direkomendasikan, yaitu tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari. Jika dalam jangka waktu 7 hari tidak terjadi perbaikan klinis yang signifikan, maka penggunaan obat harus dihentikan dan pasien harus dievaluasi ulang.
Selain itu, pengawasan terhadap kemungkinan efek samping yang muncul selama penggunaan obat juga penting. Dokter harus memantau pasien untuk reaksi alergi seperti anafilaksis dan urtikaria, efek gastrointestinal, atau efek samping lain yang dapat timbul selama penggunaan levodropropizine.
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, terutama jika klirens kreatinin <35 ml/menit, lakukan pemantauan lebih ketat. Risiko efek samping berat dapat meningkat pada pasien ini karena levodropropizine dieliminasi melalui ginjal, serta dapat terjadi perburukan fungsi ginjal pasien.[5]