Kontraindikasi dan Peringatan Oxymetazoline
Kontraindikasi oxymetazoline yang utama adalah pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan obat ini. Peringatan terutama terkait penggunaan jangka panjang yang dapat menyebabkan kongesti nasal semakin memburuk. Peringatan juga diberikan terutama pada pasien dengan hipertensi, penyakit jantung, glaukoma serta diabetes mellitus.
Kontraindikasi
Oxymetazoline dikontraindikasikan terutama pada hipersensitivitas terhadap oxymetazoline atau komponen lain dalam obat. Selain itu, oxymetazoline dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat sensitivitas terhadap obat golongan adrenergik.[6,21]
Peringatan
Peringatan dalam penggunaan oxymetazoline terutama terkait penggunaan jangka panjang, serta penggunaan pada pasien dengan kondisi seperti hipertensi, penyakit jantung, aritmia, penyakit tiroid serta retensi urin dikarenakan risiko efek simpatomimetiknya.
Penggunaan Jangka Panjang
Peringatan diberikan pada pasien agar tidak menggunakan oxymetazoline lebih dari 7 hari karena dapat memperburuk kongesti nasal dan bahkan menyebabkan kondisi rhinitis medikamentosa. Penggunaan yang terlalu lama dan sering juga dapat menyebabkan hiperemia okular sehingga perlu dihindari.[20]
Oxymetazoline sebaiknya tidak digunakan secara jangka panjang karena memiliki risiko terjadinya rebound nasal congestion dan takifilaksis.
Efek Simpatomimetik
Penggunaan oxymetazoline secara intranasal dapat menyebabkan berbagai efek sistemik seperti nyeri kepala, hipertensi, gelisah, mual dan insomnia. Oleh karena itu, penggunaannya perlu diawasi pada pasien dengan kondisi penyakit jantung, penyakit tiroid, hipertensi, glaukoma, serta aterosklerosis.
Selain itu, pada pasien diabetes mellitus, penggunaan jangka panjang juga berpotensi menyebabkan kenaikan gula darah. Oxymetazoline juga memiliki efek sistemik berupa peningkatan tonus sfingter vesika. Hal ini perlu diwaspadai pada pasien yang mengalami retensi urin, termasuk pada pasien pembesaran prostat jinak.[11,20]
Peringatan untuk berhati-hati dalam memberikan oxymetazoline intranasal pada kehamilan trimester pertama dan kedua karena terdapat risiko peningkatan kelainan kongenital. Hindari juga penggunaan obat ini pada kehamilan berisiko tinggi.[22]
Penggunaan pada Pediatri
Pada anak di bawah 6 tahun, penggunaan oxymetazoline 0,05% intranasal dan oxymetazoline 0,025 % tetes mata tidak disarankan. Efek samping seperti iritasi mukosa nasal dan efek sistemik lainnya termasuk gangguan saraf pusat dapat terjadi terkait penggunaan oxymetazoline dengan dosis berlebihan, terlalu sering atau dalam jangka panjang.[21]
Pada anak usia di bawah 1 tahun, dekongestan termasuk oxymetazoline merupakan obat dengan narrow therapeutic index sehingga sebaiknya tidak digunakan.[4,9,15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri