Efek Samping dan Interaksi Obat Modafinil
Efek samping modafinil relatif lebih sedikit dibandingkan obat stimulan sistem saraf pusat lain. Interaksi antara modafinil dengan obat lain dipengaruhi oleh sifat modafinil sebagai substrat, penginduksi, maupun penghambat enzim CYP.
Efek Samping
Modafinil memiliki profil keamanan yang lebih baik dibandingkan psikostimulan tradisional. Modafinil pada umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Efek samping modafinil yang secara signifikan dilaporkan adalah sakit kepala.
Efek samping lain yang sering dilaporkan adalah mual, namun tidak berbeda bermakna bila dibandingkan dengan plasebo. Efek samping lain yang dilaporkan (<5%) adalah ansietas, insomnia, pusing, diare, dan rhinitis.[1,2,4,13]
Efek samping yang serius namun jarang terjadi antara lain sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, dan DRESS (drug rash with eosinophilia and systemic symptoms). Pada salah satu uji klinis dengan pembanding, tidak didapatkan gejala withdrawal setelah penggunaan modafinil selama sembilan minggu, namun keluhan mengantuk muncul kembali pada pasien dengan narkolepsi.[1,12]
Interaksi Obat
Interaksi modafinil dengan obat lain dipengaruhi oleh sifat modafinil yang merupakan substrat dari enzim CYP3A4, penginduksi moderat CYP3A4, dan penghambat lemah CYP2C19.[1,2,7]
Penginduksi Enzim CYP3A4
Interaksi antara modafinil dengan penginduksi enzim CYP3A4 akan menurunkan konsentrasi modafinil. Obat-obatan yang menginduksi enzim CYP3A4 antara lain rifampicin, fenitoin, St. John’s Wort, dan efavirenz.[1,2,7]
Penghambat Enzim CYP3A4
Interaksi antara modafinil dengan penghambat enzim CYP3A4 akan meningkatkan konsentrasi modafinil. Obat-obatan yang menghambat enzim CYP3A4 antara lain: obat antifungal golongan azol (ketoconazole, itraconazole), ritonavir, dan clarithromycin.[1,2,7]
Substrat Enzim CYP3A4
Interaksi antara modafinil dengan obat yang menjadi substrat CYP3A4 akan menurunkan konsentrasi obat tersebut. Substrat CYP3A4 tersebut antara lain obat steroid kontraseptif, siklosporin, midazolam, dan triazolam.[1,2,7]
Keefektifan kontrasepsi steroid (ethinylestradiol) akan berkurang pada pemberian bersama dengan modafinil, hingga satu bulan setelah penghentian modafinil. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan alternatif kontrasepsi lain untuk pasien. Begitu juga dengan pemberian modafinil bersama dengan siklosporin, akan memerlukan penyesuaian dosis siklosporin.[1,2,7]
Substrat Enzim CYP2C19
Interaksi antara modafinil dengan obat yang menjadi substrat CYP2C19, antara lain fenitoin, diazepam, propranolol, omeprazole, dan clomipramine; akan meningkatkan konsentrasi obat substrat.
Pada pasien dengan defisiensi CYP2D6, obat yang menjadi substrat akan memiliki rute eliminasi tambahan melalui CYP2C19. Kadar obat-obatan ini, antara lain antidepresan trisiklik dan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors), dapat meningkat pada pemberian bersama dengan modafinil.