Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Escitalopram
Penggunaan escitalopram pada kehamilan termasuk dalam kategori C oleh FDA. Selain itu, escitalopram dapat diekskresikan ke dalam ASI, sehingga penggunaan pada ibu menyusui diperkirakan berisiko menyebabkan gangguan pada bayi yang disusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori C (FDA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko pada janin.
Pada uji hewan, terdapat bukti toksisitas embrio, mortalitas janin, dan perlambatan perkembangan. Penggunaan escitalopram pada kehamilan trimester awal berhubungan dengan risiko defek septum jantung, sedangkan penggunaan pada kehamilan trimester akhir berisiko menimbulkan hipertensi pulmonal pada neonatus.
Hingga saat ini, bukti mengenai penggunaan obat ini pada kehamilan manusia masih terbatas. Oleh karena itu, escitalopram tidak dianjurkan pada wanita hamil kecuali bila manfaat benar-benar dinilai lebih besar daripada risiko.[6,8,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Escitalopram diekskresikan ke dalam ASI. Neonatus yang terpapar obat ini selama masa kehamilan atau masa menyusui bisa menunjukkan gejala gangguan pernapasan, kejang, ketidakstabilan suhu, iritabilitas, letargi, dan gangguan tidur. Penyebab gejala neonatus ini belum jelas tetapi diduga disebabkan oleh efek penghentian obat atau peningkatan serotonergik.[8]