Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Meningitis
Kontraindikasi penggunaan vaksin meningitis utamanya pemberian pada individu dengan riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan vaksin meningitis. Selain itu, peringatan penggunaan vaksin meningitis adalah pada ibu hamil dan ibu menyusui, dimana pemberiannya harus mempertimbangkan secara tepat keuntungan dan risiko pemberian. Sindrom Guillain–Barre (GBS) tidak lagi dianggap kontraindikasi ataupun peringatan pada penggunaan vaksin meningiti kuadrivalen konjugat.[6,9,11,12]
Kontraindikasi
Vaksin meningitis dikontraindikasikan untuk individu dengan hipersensitivitas terhadap vaksin meningitis serta komponennya.
Hubungan dengan Sindrom Guillain-Barré Tidak Terbukti
Sindrom Guillain-Barre (GBS) dicantumkan sebagai peringatan atau kontraindikasi karena adanya sejumlah kasus GBS pada surveilans awal pascapemasaran segera setelah vaksin meningitis MenACWY-D (Menactra®) diluncurkan. Namun, penelitian keamanan lebih lanjut tidak menunjukkan peningkatan risiko GBS setelah vaksin meningitis. Studi-studi ini mencakup total lebih dari 2 juta remaja yang divaksinasi dan membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin meningitis MenACWY-D (Menactra®) dengan GBS.[19,20]
CDC dan Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) Amerika Serikat tidak lagi menganggap riwayat GBS sebagai peringatan pada penggunaan vaksin kuadrivalen konjugat.[12,18]
Peringatan
Peringatan terkait pemberian vaksin meningitis diperlukan pada individu dengan kondisi tertentu, seperti pasien yang mendapatkan terapi imunosupresan, pasien yang mengalami penyakit akut berat dengan atau tanpa demam, dan seseorang dengan gangguan pembekuan darah.[6]
Pemberian dengan Vaksin Lain
Untuk anak yang sehat, vaksin MenACWY dapat diberikan bersamaan vaksin human papillomavirus (HPV), tetanus toxoid, dan reduced diphtheria toxoid, and acellular pertussis (Tdap) dalam kunjungan yang sama tapi di tempat suntikan yang berbeda. Berikan setiap vaksin dengan jarum suntik terpisah.[6,9,16,17]
Perhatian khusus diperlukan pada anak dengan asplenia atau HIV. Populasi ini tidak disarankan mendapat vaksin meningitis MenACWY-D (Menactra®) sebelum usia 2 tahun agar tidak terjadi gangguan respon imunologis terhadap vaksin konjugat pneumokokus (PCV). Vaksin meningitis MenACWY-CRM (Menveo®) dapat dijadikan alternatif pada bayi usia 2 sampai 23 bulan dengan asplenia atau HIV. Jika Menactra® digunakan pada populasi tersebut, maka tunggu sampai setidaknya 4 minggu setelah seluruh dosis vaksin PCV selesai.[17]
Pada anak-anak di bawah usia 7 tahun yang memerlukan vaksinasi meningokokus akibat peningkatan risiko infeksi, Menactra® harus diberikan sebelum atau bersamaan dengan Tdap untuk menghindari gangguan respon imun terhadap Tdap.[14]
Imunosupresi
Pasien yang mengalami gangguan imun, seperti pada pasien HIV atau pasien yang perlu mendapat imunosupresan, akan mengalami penurunan respon imun terhadap vaksin dan menurunkan efikasi vaksin.[1,6,9,16]
Gangguan Pembekuan Darah
Pemberian vaksin meningitis pada pasien dengan gangguan pembekuan darah berisiko menyebabkan hematoma pada lokasi injeksi. Diperlukan pemilihan ukuran jarum secara tepat, yaitu dengan ukuran terkecil yang efektif untuk injeksi intramuskular.[1,2,6,9]
Penyakit Akut Berat Dengan atau Tanpa Demam
Pasien yang menderita penyakit akut dengan gejala sedang hingga berat, baik dengan atau tanpa demam, sebaiknya tidak diberikan vaksin meningitis hingga pasien tersebut telah sepenuhnya sembuh dari penyakit yang dideritanya. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan efek samping yang dapat timbul karena terpicu penyakit yang sudah diderita.[1,2,6,9]