Pengawasan Klinis Vitamin B3 (Niasin)
Pengawasan klinis pemberian vitamin B3 atau niasin kepada pasien dengan gangguan hati dan pasien yang sedang mengonsumsi antidiabetes suntik, antikoagulan dan statin.
Pengawasan Umum
Pengawasan umum pada pemberian niasin terkait tanda dan gejala timbulnya reaksi alergi. Sebelum mengkonsumsi niasin, disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter pada pasien dengan riwayat penyakit seperti hipotensi, pecandu alkohol, masalah perdarahan, diabetes melitus, penyakit kantong empedu, glaukoma, penyakit jantung (serangan jantung, angina tak stabil), penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan mineral (kadar fosfat rendah), ulkus duodenum/gaster, hipotiroid.[9,13,21]
Penggunaan niasin pada wanita hamil dan atau menyusui dikhususkan pada pasien yang sudah jelas membutuhkan tatalaksana tersebut sesuai instruksi dari dokter.[13]
Pemeriksaan Fungsi Liver
Pemeriksaan fungsi liver diperlukan sebelum dan saat niasin diberikan. Pada pasien dengan riwayat penyakit jaundice, hepatobilier, ulkus peptikum dan riwayat konsumsi alkohol berulang, pemeriksaan dilakukan secara berkala pada saat sebelum pengobatan dimulai, saat pengobatan dimulai (setiap 6 hingga 12 minggu) pada tahun pertama, dan secara berkala (interval 6 bulan sekali).[6,7]
Pemeriksaan Glukosa Darah
Niasin dapat menyebabkan gula darah naik, sehingga pada pasien DM perlu dilakukan monitor pemeriksaan gula darah. Monitoring pemeriksaan gula darah dilakukan sebelum memulai terapi peratama. Dan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali.[7,12]
Pemeriksaan Fungsi Hematologi
Sebelum diberikan niasin diperlukan untuk memeriksa fungsi hematologi seperti pemeriksaan International Normalized Ratio (INR), Prothrombin time (PT) maupun Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) untuk mengetahui kelainan darah dari pasien. Selain itu pemeriksaan ini juga bisa dilakukan apabila pada pemberian niasin dengan antikoagulan seperti warfarin menimbulkan perdarahan.[8,9,22]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri