Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Stenosis Pilorus Pediatrik general_alomedika 2023-04-05T09:10:56+07:00 2023-04-05T09:10:56+07:00
Stenosis Pilorus Pediatrik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Stenosis Pilorus Pediatrik

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Etiologi stenosis pilorus pediatrik (infantile hyperthropy stenosis pyloric/IHSP) bersifat multifaktorial meliputi faktor genetik, faktor ekstrinsik, kontrol hormonal, dan perubahan struktur pada sel otot polos.

Faktor Genetik

Stenosis pilorus terjadi pada 7% bayi dari orang tua yang terkena. Studi molekuler menyimpulkan bahwa sel otot polos tidak dipersarafi dengan baik pada anak dengan stenosis pylori.[3,4]

Peeters dan Panteli menuliskan article review yang menilai adanya hubungan antara faktor genetik dengan kejadian IHSP. Berbagai penelitian mencoba mencari gen/locus yang berperan pada terjadinya IHSP. Akan tetapi hingga saat ini masih belum ditemukan gen penentu yang menyebabkan IHSP.[5,8]

Walaupun belum ditemukan gen spesifik untuk IHSP, akan tetapi beberapa lokus sudah teridentifikasi. Beberapa gen yang ditemukan adalah kromosonm 16p12-p13 dan 16q24 lalu kromosom 11q14-q22 dan Xq23. [5,8]

Selain itu beberapa teori menyatakan adanya peran enzyme neuronal nitric oxide synthase (nNOS) pada IHSP. Didapatkan bahwa penurunan ekspresi nNOS pada pylorus berkontribusi pada konstriksi yang menyebabkan hipertrofi pada pylorus. [5,8]

Gen Sindromik

IHSP diasosiasikan dengan sindrom genetik seperti Smith-Lemli-OPITZ, Cornelia de Lange, trisomy parsial 13, kromosom partial 18, translokasi kromosom 8 dan 17, serta autosomal dominant inheritance.[5,8]

Faktor Eskternal

Beberapa faktor eksternal dapat meningkatkan risiko terjadinya IHSP. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa tidur posisi telungkup dapat meningkatkan risiko IHSP. Selain itu pemberian erythromycin dan paparan makrolida (eritromisin maupun azithromycin) meningkatkan risiko IHSP.[1,3,5]

Faktor lingkungan yang diduga menyebabkan stenosis pilorus antara lain hipergastrinemia infantil, kelainan pada persarafan pleksus mienterikus, alergi protein susu sapi, dan paparan antibiotik makrolida. [1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko IHSP terdiri dari ras, jenis kelamin, dan pemberian antibiotika.

Ras

Prevalens HPS ras kulit putih 1,5-4 kasus tiap 1000 kelahiran hidup. HPS jarang terjadi pada ras kulit hitam, asia, dan hispanik.[2,3]

Jenis Kelamin

IHPS lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan dengan perbandingan antara 2:1 sampai 5:1. Anak laki-laki pertama yang dilahirkan dipercaya memiliki risiko tertinggi menderita IHPS.[2,3]

Pemberian Antibiotik

Dalam studi retrospektif data pediatrik dari sistem kesehatan militer AS selama 11 tahun, para peneliti menemukan bahwa pemberian azitromisin oral kepada bayi dalam 2 minggu pertama kehidupan meningkatkan risiko terjadinya stenosis pilorus lebih dari 7 kali lipat (P <0,001); ketika azitromisin diberikan pada usia 15-42 hari, risiko terjadinya stenosis pilorus hipertrofik lebih dari 2 kali lipat (P = 0,028).[2,3]

Referensi

1. Pandya S, Heiss K. Pyloric stenosis in pediatric surgery: an evidence-based review. Surg Clin North Am. 2012 Jun. 92(3):527-39, vii-viii.
2. Ndongo R, Tolefac PN, Tambo FFM, Minkande JZ et al. Infantile hypertrophic pyloric stenosis: a 4-year experience from two tertiary care centres in Cameroon. BMC Res Notes (2018) 11:33 https://doi.org/10.1186/s13104-018-3131-1.
3. Nazer H, Cuffari C. Pediatric Hypertrophic Pyloric Stenosis. https://emedicine.medscape.com/article/803489-overview
4. Georgoula C, Gardiner M. Pyloric stenosis a 100 years after Ramstedt. Arch Dis Child2012;97:741–745. doi:10.1136/archdischild-2011-301526.
5. Panteli C. New insights into the pathogenesis of infantile pyloric stenosis. Pediatr Surg Int. 2009 Dec;25(12):1043-52. doi: 10.1007/s00383-009-2484-x. Epub 2009 Sep 16. PMID: 19760199.
8. Peeters B, Benninga MA, Hennekam RC. Infantile hypertrophic pyloric stenosis--genetics and syndromes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2012 Nov;9(11):646-60. doi: 10.1038/nrgastro.2012.133. Epub 2012 Jul 10. PMID: 22777173.

Patofisiologi Stenosis Pilorus P...
Epidemiologi Stenosis Pilorus Pe...

Artikel Terkait

  • Red Flag Muntah pada Neonatus
    Red Flag Muntah pada Neonatus
  • Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
    Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.