Penatalaksanaan Stenosis Pilorus Pediatrik
Penatalaksanaan stenosis pilorus pediatrik atau infantile hypertrophic stenosis pylori (IHSP) adalah pembedahan korektif dengan teknik Ramstedt pyloromyotomy. Namun, kondisi umum pasien, seperti pemberian resusitasi cairan dan pemasangan nasogastric tube, harus diperbaiki sebelum merujuk pasien dengan IHSP.
Tata Laksana Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Penanganan pertama anak dengan stenosis pilorus adalah rehidrasi (resusitasi cairan) dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit karena muntah. Ketidakseimbangan elektrolit tersering yang terjadi pada anak dengan stenosis pilorus adalah hipokloremi dan hipokalemia.
Rehidrasi dengan cairan kristaloid sesuai dengan derajat dehidrasi bayi atau anak. Koreksi hipokalemia dengan KCl bila diperlukan. Pasang pipa nasogastrik. Setelah anak direhidrasi, langkah selanjutnya adalah rujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu melakukan tindakan bedah pyloromyotomy.[2,7]
National Health Service mengeluarkan pedoman pada bayi dan anak dengan IHSP. Bayi dan anak yang dicurigai dengan IHSP dipuasakan makanan dan minuman peroral. Pemasangan nasogastric tube dan drainase/aspirasi cairan secara berkala (perjam). Berikan 0.9% NaCL + 10 mmol KCL untk mengganti kehilangan cairan.[14]
Pemeriksaan Analisa Gas Darah Ditemukan Kondisi Metabolik Alkalosis
Pada pemeriksaan jika ditemukan kondisi AGD pH > 7,45. HCO3 > 26 dan Base excess >2. Berikan terapi sebagai berikut: 0,9% NaCL 150ml/kg/hari + 5% dextrose + 10 mmol KCl, periksa AGD setiap 12 jam.[14]
Namun, jika tidak ditemukan kondisi tersebut diatas atau setelah resusitasi telah usai dan. AGD kembali normal. Berikan terapi sebagai berikut: NaCL 0,9% 120 ml/kg/hari + 5% dextrose dengan/tanpa 10 mmol KCl.[14]
Bila curiga adanya stenosis pilorus, persiapkan rujuka ke dokter spesialis bedah anak. Sebelum merujuk, pastikan kondisi bayi dan anak stabil.
Pembedahan
Pembedahan korektif merupakan tata laksana definitive pediatrik stenosis pylorus.
Ramstedt Pyloromyotomy merupakan terapi standard stenosis pilorus. Prosedur Pyloromyotomy merupakan prosedur yang mudah dilakukan dan komplikasinya jarang. Ada 3 metode pyloromyotomy, yaitu open, transumbilical, and laparoscopic[1,3]
Medikamentosa
Tidak ada obat yang dapat diberikan untuk mengatasi stenosis pilorus. H2 receptor blocker mungkin diperlukan untuk mengatasi kenaikan asam lambung.[3,4]
Namun, belakangan ini sebuah metaanalisis melihat adanya keuntungan pemberian atropine secara intravena maupun oral sebagai terapi alternatif IHSP. Metaanalisis oleh Wu et al. menilai 11 artikel yang memberikan atropine intravena maupun oral. Pada 2 studi, dosis inisiasi atropine oral 0.05 mg/kg/hari dan ditingkatan hingga dosis maksimum 0.01 mg/kg/hari. Sedangkan dosis atropine IV dimulai 0.04 – 0.06 mg/kg/hari dan ditingkatkan 0.01 mg/kg/hari sampai gejala muntah menghilang.[15]
Studi ini melaporkan bahwa atropine dapat menurunkan gejala IHSP. Dan mengalami kenaikan berat badan. Efek samping yang dihasilkan oleh atropine IV adalah flushing, takikardia, dan peningkatan enzim liver. Sedangkan efek samping atropine oral tidak ditemukan.[15]
Terapi Suportif
Terapi pasca bedah meliputi terapi cairan yang cukup sampai anak dapat mentoleransi makanan dan minuman per oral. H2 receptor blocker mungkin diperlukan.[3,4]