Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Chilblains (Pernio) general_alomedika 2024-11-14T09:05:56+07:00 2024-11-14T09:05:56+07:00
Chilblains (Pernio)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Chilblains (Pernio)

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Etiologi chilblains (pernio) secara langsung adalah adanya paparan dingin, secara spesifik paparan dingin yang tidak membekukan/nonfreezing cold dan kelembapan. Lebih dari setengah kasus chilblains dianggap sebagai idiopatik atau tidak diketahui etiologinya.[1,2,6]

Dalam beberapa kasus, chilblains dapat terjadi pada individu dalam waktu lama dan atau berulang, yakni sekitar 20-40% kasus chilblains sekunder terkait kondisi sistemik yang mendasarinya, seperti lupus eritematosis sistemik yang berkembang menjadi chilblain lupus erythematosus (CHLE), keganasan (chronic myelomonocytic leukemia dan Waldenstrom macroglobulinemia), dysproteinemias, sindrom antibodi antifosfolipid, fenomena Raynaud, penyakit celiac, dan infeksi virus hepatitis.[1,6,7]

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko yang berkontribusi untuk meningkatkan terjadinya chilblains, antara lain:

Jenis Kelamin dan Usia

Insiden terjadinya chilblains lebih sering pada jenis kelamin perempuan, usia muda sampai paruh baya (usia <40 tahun), dan anak-anak.[1,3,4]

Riwayat Keluarga

Adanya riwayat keluarga (first degree relative) dengan chilblains akan meningkatkan risiko.[6–8]

Penyakit Pembuluh Darah Perifer

Penyakit pembuluh darah perifer karena sirkulasi darah yang buruk yang dapat disebabkan oleh adanya diabetes melitus, hiperlipidemia, dan kebiasaan merokok  dapat meningkatkan risiko terjadinya chilblains.[5,9]

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Banyak peneliti telah melaporkan bahwa IMT rendah memiliki hubungan dengan chilblains. Walaupun belum memiliki patogenesis yang jelas, namun terdapat hipotesis bahwa tubuh yang kurus terkait dengan peningkatan vasoreaktivitas kulit.[6-8] Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia nervosa juga dikaitkan sebagai faktor risiko terjadinya chilblains.[6]

Infeksi Virus

Interferonopati tipe I yang diinduksi virus (respons IFN-α yang lebih tinggi dari normal) telah dikaitkan dengan terjadinya chilblains pada infeksi COVID-19.  Umumnya, chilblains atau lesi seperti chilblains dikaitkan dengan infeksi virus tersebut asimptomatik atau ringan.[9]

 

Direvisi oleh: dr. Qanita Andari

Referensi

1. Maroon MS. Pernio. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/1087946-overview
2. Whitman PA, Crane JS. Pernio. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549842/
3. Ladha MA et al. Approach to Chilblains During the COVID-19 Pandemic. J Cutan Med Surg. 2020; 24(5): 504-517. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1203475420937978
4. Nyssen A et al. Chilblains. Vasa. 2020; 49: 133-140. https://econtent.hogrefe.com/doi/10.1024/0301-1526/a000838
5. Bucur G et al. Dermatoze. Profesionale, Niculescu, 2006. Chapter 2 – Occupational. Dermatoses Caused by Physical Agents, p. 32–41.
6. Galvan SV, Martorell A. Chilblains. CMAJ. 2012; 184(1): 67.
7. National Institutes of Health. Perniosis. 2017. https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/7373/perniosis
8. Raza N et al. Constitutional and Behavioral Risk Factors for Chilblains: A Case-Control Study From Pakistan. Wilderness Environ Med. 2010; 21: 17-21. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1016/j.wem.2009.12.023
9. Oakley A. Chilblains. 2020. https://dermnetnz.org/topics/chilblains/

Patofisiologi Chilblains (Pernio)
Epidemiologi Chilblains (Pernio)
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.