Edukasi dan Promosi Kesehatan Erisipelas
Edukasi dan promosi kesehatan erisipelas ditekankan mengenai pencegahan rekurensi, karena penyakit ini memang jarang menimbulkan komplikasi bermakna tetapi angka kekambuhan dilaporkan mencapai 20%. Cara pencegahan rekurensi adalah dengan menjaga kelembapan kulit dan menghindari adanya lesi yang bisa menjadi port d’entry patogen.[1-3]
Edukasi Pasien
Pasien perlu diedukasi untuk menjaga agar area yang terinfeksi tetap bersih. Apabila ada ulkus, pasien dapat diminta menutup luka dengan kassa steril kering atau saline dressing.
Anjurkan pasien untuk istirahat, tinggikan area yang terkena, dan gunakan kompres dingin 4 kali sehari selama 48 jam. Minta pasien kembali menemui dokter jika mereka mengalami peningkatan rasa sakit, demam dan menggigil, kemerahan, atau gejala baru lain.
Jelaskan bahwa erisipelas umumnya berespon baik dengan antibiotik. Meski demikian, sampaikan faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan kekambuhan, misalnya adanya lesi kulit akibat dermatosis.[2,18,19]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kebanyakan pasien erisipelas sembuh dengan baik setelah terapi antibiotik. Meski begitu, rekurensi telah dilaporkan pada hingga 20% kasus.
Bila pasien memiliki gangguan pada barrier kulit, misalnya akibat psoriasis atau edema tungkai kronik, maka kondisi tersebut perlu diobati terlebih dahulu agar tidak menjadi pintu masuk bagi patogen untuk melakukan inokulasi pada lapisan kulit. Selain itu, pasien yang memiliki komorbiditas diharapkan untuk menjaga kebersihan diri dan selalu melakukan inspeksi pada diri sendiri untuk melihat adanya luka maupun infeksi kulit.
Pemberian antibiotik profilaksis selama beberapa bulan dapat dipertimbangkan, terutama pada kasus infeksi yang terjadi secara terus menerus. Sebuah tinjauan Cochrane mengindikasikan bahwa pemberian penicillin profilaksis efektif menurunkan angka rekurensi.[2,6,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta