Prognosis Hidradenitis Suppurativa
Prognosis hidradenitis suppurativa bergantung pada tingkat keparahan dan kecepatan terapi. Pada kasus yang tidak ditangani dengan baik maka beberapa komplikasi dapat terjadi.
Komplikasi
Selulitis merupakan komplikasi yang sering ditemukan. Selain itu, komplikasi limfedema dan karsinoma sel skuamosa dapat terjadi pada hidradenitis suppurativa kronik.
Selulitis
Selulitis merupakan komplikasi yang cukup umum terjadi pada pasien hidradenitis suppurativa. Komplikasi ini terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan pembengkakan, kulit berwarna kemerahan, serta rasa panas dan nyeri saat disentuh. Apabila tidak dilakukan tindakan segera maka dapat meningkatkan risiko sepsis pada pasien. [3,4]
Limfedema
Limfedema merupakan komplikasi hidradenitis suppurativa yang dapat terjadi dalam jangka waktu 4-30 tahun. Hal ini terjadi akibat obstruksi kanal limfatik dan akumulasi limfe pada ruang interstitial. Komplikasi ini umumnya lebih sering terjadi pada lokasi skrotum, penis, labia mayor, perineum, dan lipatan paha. Limfedema pada hidradenitis suppurativa memiliki karakteristik pembengkakan jaringan lunak, indurasi, dan lesi polipoid. [3,20]
Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa merupakan komplikasi jangka panjang hidradenitis suppurativa, yang dapat muncul kurang lebih 30 tahun setelah diagnosis. Sekitar 3,2% karsinoma sel skuamosa merupakan transformasi hidradenitis suppurativa anorektal kronik. Patogenesis mengenai transformasi hidradenitis suppurativa menjadi karsinoma sel skuamosa masih belum diketahui secara jelas. [3,21]
Prognosis
Hidradenitis suppurativa merupakan kondisi yang sampai sekarang belum dapat disembuhkan dan hanya dapat dikontrol. Prognosis hidradenitis suppurativa sangatlah beragam dan bergantung pada kecepatan diagnosis dan pengobatan. Semakin cepat diagnosis dan pengobatan dilakukan, maka prognosis pasien semakin baik. [3,13]