Diagnosis Ulkus Mole
Diagnosis definitif ulkus mole atau chancroid umumnya dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu gejala ulkus di genital yang nyeri dan dapat disertai bubo atau limfadenopati supuratif. Namun, penyebab ulkus di area genital sangat banyak, sehingga pemeriksaan penunjang berupa kultur atau PCR kadang diperlukan.[2-4]
Kriteria Diagnosis CDC
Berdasarkan CDC (Centres of Disease Control and Prevention), diagnosis probable chancroid secara klinis harus memenuhi semua kriteria berikut:
- Terdapat 1 atau lebih ulkus genital yang disertai nyeri
- Manifestasi klinis sesuai dengan ciri-ciri chancroid
- Hasil pemeriksaan untuk Treponema pallidum (sifilis) negatif, baik dari serologi atau tes ruang gelap, di mana tes harus dilakukan dalam 7 hari setelah munculnya ulkus
- Pemeriksaan untuk virus Herpes simplex (HSV) negatif baik dari kultur ataupun polymerase chain reaction (PCR)[3,6,10]
Anamnesis
Ulkus mole disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi, sedangkan ulkus pada genital dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme. Oleh karena itu, anamnesis yang cermat dapat mengarahkan diagnosis ulkus mole. Pada pasien yang dicurigai ulkus mole harus ditanyakan terkait morfologi ulkus, perjalanan klinis, komplikasi, faktor risiko, dan kemungkinan koinfeksi.[6,7,9,10]
Tabel 1. Anamnesis yang Mengarah Diagnosis Ulkus Mole
Aspek | Gejala |
Morfologi ulkus di area genitalia | ● Jumlah satu atau lebih ● Disertai nyeri hebat ● Diameter 1‒2 cm ● Dasar ulkus eritematosa ● Batas tegas dan tidak ada indurasi ● Terdapat eksudat abu atau kekuningan dan berbau ● Mudah berdarah jika dikerok |
Progresi lesi | Dimulai dari papul yang berkembang menjadi pustul dan ulkus |
Gejala sistemik | Demam, menggigil |
Gejala tidak spesifik pada wanita | dispareunia, infeksi saluran kemih
|
Pembentukan bubo | pembesaran kelenjar limfa inguinalis disertai ulkus, umumnya disertai nyeri dan bersifat unilateral, umumnya 1-2 minggu setelah ulkus |
Faktor risiko | Misalnya promiskuitas atau riwayat berhubungan seksual tanpa kondom |
Sumber: Hudiyati, 2022.[6,7,9,10]
Ulkus mole sering kali muncul dengan infeksi lain atau koinfeksi, yang paling sering adalah HIV, sifilis, dan herpes genitalis. Pada kasus dengan koinfeksi, manifestasi klinis dapat menjadi tidak khas.[6,7,9,10]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan pada pasien ulkus mole adalah inspeksi daerah genital, pemeriksaan lesi, dan pemeriksaan regio inguinal.
Inspeksi Daerah Genital
Pada inspeksi area genital dapat terlihat lesi tunggal atau multipel. Lokasi lesi umumnya pada preputium, glans penis, meatus penis, sulkus kornalis, atau korpus penis. Lokasi lesi pada wanita umumnya pada labia mayora, labia minora, perineum, serviks, anus, klitoris, atau daerah femoral medial.[3,6,7,11]
Pemeriksaan Lesi
Pada pemeriksaan lesi, bisa didapatkan lesi berjumlah 1‒10, dasar lesi bergranula. Sering ditemukan adanya eksudat berbau, berwarna abu kekuningan, dan mudah berdarah jika dikerok. Lesi juga tidak memiliki indurasi.
Karakteristik lesi ulkus mole lainnya adalah disertai nyeri, batas tegas, bentuk tidak teratur, bergaung. Ukuran lesi berkisar 1‒2 cm. Pada wanita dapat ditemukan kissing ulcer.[3,6,7,11]
Pemeriksaan Inguinal
Pemeriksaan inguinal bisa menemukan limfadenopati regional unilateral dan nyeri. Dapat terbentuk sinus, ulkus, dan eksudat.
Pemeriksaan yang baik dapat membantu membedakan lesi ulkus mole dan ulkus genitalis lainnya. Bila ditemukan adanya vesikel, lesi berkelompok, tidak disertai nyeri, atau dengan indurasi, maka dapat dipikirkan kemungkinan diagnosis lain atau adanya koinfeksi.[3,6,7,11]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang harus dipikirkan pada pasien-pasien dengan ulkus pada bagian genital adalah herpes genitalis dan sifilis.
Herpes Genital
Pada herpes genital, gejala biasanya diawali dengan nyeri, rasa gatal, dan ruam kulit dengan ukuran kecil yang bergerombol. Setelahnya, baru akan terbentuk ulkus yang terkadang mirip dengan ulkus mole. Untuk membedakannya, dapat dilakukan pemeriksaan serum herpes simpleks antibodi.[3,6,7,11]
Sifilis
Pada sifilis, gejala awal yang ditemukan adalah ruam inisial pada regio genital, mulut, atau rektum. Berbeda dengan ulkus mole, ulkus pada sifilis biasanya tidak nyeri. Diagnosis sifilis dapat ditegakkan menggunakan tes VDRL (venereal disease research laboratory) atau FTA-ABS (fluorescent treponemal antibody absorption).[3,6,7,11]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dengan kultur merupakan diagnosis baku emas pada chancroid, akan tetapi sering kali pemeriksaan ini sulit dilakukan karena tidak tersedia. Metode diagnostik lain yang dapat dilakukan adalah swab ulkus dan tes polymerase chain reaction (PCR).
Swab Ulkus
Swab ulkus dapat dilakukan dan spesimen diperiksa di bawah mikroskop dengan pewarnaan gram. Bakteri H. ducreyi akan menunjukkan hasil gram negatif basil berbentuk rantai (school of fish). Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling sederhana tetapi tidak direkomendasikan karena spesifisitas dan sensitivitas yang sangat rendah.[3,4,11]
Gambar 2. Berbagai Bakteri Penyebab Infeksi Menular Seksual
Kultur
Pemeriksaan kultur positif H. ducreyi dengan media Stuart atau Amies merupakan diagnosis definitif untuk ulkus mole. Pemeriksaan ini terkadang dapat gagal atau menunjukkan hasil negatif karena pengambilan spesimen yang cukup sulit. Sensitifitas pemeriksaan ini sekitar 80%.[4]
Tes Polymerase Chain Reaction
Pemeriksaan PCR dengan teknik amplifikasi DNA dapat sangat menjanjikan dan membantu konfirmasi diagnosis, tetapi tidak semua fasilitas kesehatan dapat melakukan pemeriksan PCR.[4]
Pemeriksaan HIV dan Sifilis
Pasien yang terdiagnosa ulkus mole harus melakukan pemeriksaan HIV pada saat diagnosis. Apabila hasil pemeriksaan negatif, diulang kembali setelah 3 bulan bersamaan dengan tes sifilis.[3,6,11]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini