Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Xanthoma general_alomedika 2023-01-27T08:41:35+07:00 2023-01-27T08:41:35+07:00
Xanthoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Xanthoma

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Xanthoma adalah makula, papula, plak, atau nodul yang tersusun dari sel busa (foam cells), yaitu sel makrofag yang terisi dengan deposit lipid abnormal. Xanthoma dapat muncul pada jaringan kulit, tendon, fascia, periosteum, maupun organ internal.[1,2]

Etiologi xanthoma dapat berupa perubahan metabolisme lipoprotein sistemik maupun disfungsi sel lokal di mana sel busa terbentuk karena akumulasi lipid intraseluler melalui intake oleh reseptor spesifik atau fagositosis. Dislipidemia yang mendasari xanthoma dapat disebabkan oleh mutasi genetik maupun kelainan sistemik lain, seperti diabetes mellitus, hipotiroidisme, atau sindrom nefrotik.[2,3]

Sumber Gambar: Min.neel, Wikimedia Commons, 2013. Sumber Gambar: Min.neel, Wikimedia Commons, 2013.

Diagnosis xanthoma ditegakkan dengan identifikasi morfologi dan distribusi lesi secara klinis, yakni berupa makula, papula, plak, atau nodul kekuningan pada kulit atau jaringan lainnya. Diagnosis juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histologi untuk menemukan sel busa atau dibantu dengan pemeriksaan profil lipid di laboratorium.[3]

Tata laksana definitif xanthoma adalah pembedahan, baik dengan prosedur kimiawi, eksisi, maupun penggunaan laser tertentu. Xanthoma tidak selalu disebabkan oleh hiperlipidemia, tetapi bila ada hiperlipidemia, tata laksana kelainan metabolisme lipid perlu dilakukan untuk mengurangi ukuran xanthoma dan risiko aterosklerosis. Tata laksana hiperlipidemia meliputi perubahan pola diet dan konsumsi lipid-lowering agent, seperti statin dan fibrat.[3]

Referensi

1. Wulandari N, Nilasari H, Cipto H. Xantelasma, Gambaran Klinis dan Penatalaksanaan. Media Dermato-Venereologica Indonesiana. 2013:40(1):46-55.
2. Zak A, Zeman M, Slaby A, et al. Xanthomas: Clinical and Pathophysiological Relations. Biomed Pap Med Fac Univ Palacky Olomouc Czech Republic. 2014:158(2):181-8
3. Torres KMT. Xanthoma. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1103971-overview

Patofisiologi Xanthoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.