Diagnosis Tamponade Jantung
Diagnosis tamponade jantung berdasarkan anamnesis adalah keluhan sesak nafas dan jantung berdebar cepat, sedangkan pemeriksaan fisik dapat menemukan takikardia, serta ekstremitas dingin dan lembab akibat hipoperfusi. Gejala tamponade jantung bervariasi berdasarkan kecepatan dan penyebab akumulasi efusi perikardium. Pemeriksaan pencitraan paling baik untuk mendiagnosis di samping tempat tidur pasien adalah echocardiography.[1,4]
Anamnesis
Pasien dengan tamponade jantung menunjukkan gejala yang mirip dengan pasien syok kardiogenik atau syok obstruktif. Dapat ditemukan gejala nyeri dada, sesak nafas, palpitasi, diaforesis, atau pada kasus berat terdapat dizziness, sinkop, dan perubahan status mental.[3]
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, terdapat trias Beck, yaitu hipotensi, distensi vena jugularis, dan suara jantung yang melemah (muffled heart sounds). Trias Beck umumnya teridentifikasi pada tamponade jantung akibat perdarahan intraperikardial, baik akibat trauma, ruptur miokardium, atau ruptur aorta. [1,2]
Hipotensi
Hipotensi pada tamponade jantung dapat bersifat absolut maupun relatif. Hipotensi absolut adalah tekanan darah sistolik yang rendah (<90 mmHg). Namun, pada pasien tamponade subakut atau kronis, tekanan darah sistolik hanya menurun sedikit atau disebut hipotensi relatif. Pada pasien dengan hipertensi, tekanan darah dapat terlihat normal atau sedikit meningkat bersamaan dengan tamponade jantung.[1]
Pulsus Paradoksus
Dapat ditemukan adanya pulsus paradoksus, yaitu penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 10 mmHg pada saat inspirasi. Pulsus paradoksus dapat dideteksi dengan mencatat tekanan sistolik pada suara Korotkoff pertama yang terdengar pada saat ekspirasi, dan mencatat tekanan ketika suara Korotkoff terdengar saat inspirasi dan ekspirasi.[1,5]
Variasi antara kedua tekanan sistolik ini yang disebut sebagai pulsus paradoksis. Namun, metode ini dapat menyulitkan pada kondisi gawat darurat.[1,5]
Diagnosis Banding
Beberapa diagnosis banding tamponade jantung yang dapat dipertimbangkan adalah efusi pleura, pneumotoraks, atau perikarditis restriktif.
Efusi pleura
Efusi pleura dalam volume besar dapat menyebabkan ketidakstabilan hemodinamik, dengan gejala dan tanda yang sama dengan tamponade jantung. Selain itu, efusi pleura masif juga dapat meluas ke ruang perikardium dan mengganggu pengisian ventrikel.[4]
Pneumotoraks
Manifestasi klinis dari pneumotoraks dapat menyerupai tamponade jantung, yaitu nyeri dada dan sesak nafas. Selain itu, dapat juga ditemukan adanya ketidakstabilan hemodinamik hingga distres nafas yang mengancam nyawa.[11]
Perikarditis Konstriktif
Perikarditis konstriktif memiliki karakteristik adanya gangguan pengisian diastolik akibat penyakit perikardium, sehingga dapat terjadi ketidakstabilan hemodinamik yang mirip dengan tamponade jantung. Tanda klinis klasik perikarditis adalah gagal jantung kanan dengan fungsi ventrikel kiri yang baik. Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan echocardiography.[2]
Pemeriksaan Penunjang
Kecurigaan klinis dari tamponade jantung dapat dipastikan dengan echocardiography. Pemeriksaan lain yang dapat membantu menegakkan diagnosis pasti adalah EKG dan pencitraan toraks.
Echocardiography
Echocardiography merupakan modalitas pencitraan paling baik, yang dapat digunakan di samping tempat tidur pasien. Echocardiography tidak hanya mengonfirmasi adanya efusi perikardium, tetapi juga dapat menentukan jumlah volume dan menentukan gangguan fungsi jantung, yaitu kolaps diastolik ventrikel kanan, kolaps sistolik atrium kanan, dan IVC plethora (inferior vena cava).[1]
Elektrokardiografi (EKG)
Pada elektrokardiografi (EKG), dapat ditemukan takikardia, voltage QRS rendah, dan elektrikal alternans. Temuan pada EKG tidak spesifik dan dianggap sebagai akibat dari tenggelamnya jantung dalam cairan perikardial.[1]
Pencitraan Toraks
Pada rontgen toraks, dapat ditemukan adanya pembesaran jantung. Kecurigaan semakin meningkatkan jika terdapat foto polos sebelumnya yang menunjukkan siluet jantung normal. Sementara, pemeriksaan CT toraks dapat menunjukkan adanya efusi perikardium.[3]