Edukasi dan Promosi Kesehatan Tamponade Jantung
Edukasi dan promosi kesehatan tamponade jantung diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini dan penanganannya. Perlu diingat bahwa tamponade jantung merupakan kondisi gawat darurat, sehingga harus cepat mendapatkan persetujuan untuk tindakan dari pasien atau keluarga.[1]
Edukasi pasien
Pasien dan keluarga perlu diberi pemahaman mengenai perjalanan penyakit, penyebab, tata laksana, dan prognosis. Tamponade jantung merupakan kondisi gawat darurat yang mengancam nyawa, sehingga informed consent perlu segera didapat agar tindakan dapat segera dilakukan.[1]
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Pencegahan tamponade jantung sulit dilakukan, tetapi penurunan risiko dapat dilakukan dengan meminimalkan paparan infeksi, mendapatkan tata laksana atas kondisi medis pasien, pola hidup sehat dan berolahraga untuk mengurangi risiko penyakit jantung, serta tidak merokok.
Pencegahan Etiologi Akibat Penyakit yang Mendasari
Pemberian terapi antibiotik maupun antiinflamasi dapat diberikan untuk mengatasi penyakit infeksi atau inflamasi yang menyebabkan tamponade jantung. Pencegahan nonfarmakoterapi yang dapat dilakukan adalah membatasi aktivitas fisik, menerapkan pola hidup sehat hingga penyakit sudah teratasi.[2]
Pencegahan Etiologi Akibat Prosedur Invasif
Komplikasi akibat prosedur invasif pada jantung dapat meningkatkan risiko tamponade jantung. Pemantauan oleh tim interprofesi (dokter dan perawat) dilakukan untuk mengenali tanda awal tamponade jantung.[3]
Pencegahan Komplikasi
Untuk mencegah komplikasi akibat perikardiosentesis, perlu dilakukan drainase cairan perikardium hingga resolusi dari tamponade jantung. Hal ini dapat dilakukan dengan echocardiography dan pemantauan hemodinamik. Pada kasus dengan cairan <500 mL, drainase cairan perikardium dilakukan setiap hari hingga cairan menjadi <25‒30 mL.[1]