Epidemiologi Tetanus Neonatorum
Data epidemiologi global tetanus neonatorum atau TN menunjukkan ada penurunan insiden dan mortalitas akibat TN dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Hal ini dikaitkan dengan penggalakan program vaksinasi tetanus.
Global
Secara global, TN diduga menyebabkan sekitar 500.000 kematian di seluruh dunia pada awal era 1980-an. Kematian bayi akibat TN tersebut secara berturut-turut paling banyak ditemukan di Asia Tenggara (34,2%), Afrika (28,2%), Pasifik Barat dan Tiongkok (21,4%), dan Mediterania Timur (15,7%).[16]
Di negara Amerika Latin dan negara berkembang lainnya, mortalitas akibat TN pada tahun 1970 sampai 1980-an berkisar antara 5–60 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Mortalitas ini merepresentasikan 23–72% dari seluruh kematian neonatus.[17]
Seiring dengan penggalakan program vaksinasi tetanus, insiden tetanus di negara berkembang menurun secara drastis. Selain itu, pengenalan definisi pengentasan tetanus neonatorum sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 1993 telah menginspirasi banyak negara untuk menyelenggarakan program yang efektif guna menurunkan kejadian TN menjadi kurang dari 1 kasus per 1.000 kelahiran di tiap distrik di seluruh dunia.[18]
Data WHO pada tahun 2017 menunjukkan 2.266 laporan kasus tetanus neonatorum di dunia. Cakupan imunisasi tetanus pada ibu hamil dilaporkan mencapai 73%.[18]
Indonesia
Perubahan drastis pada mortalitas dan insiden tetanus neonatorum antara tahun 1990–2015 di Indonesia merefleksikan keberhasilan penggalakan program vaksinasi TT dalam 2 dekade tersebut. Pada tahun 1990, angka kematian tetanus neonatorum diperkirakan mencapai 7.200 jiwa dengan insiden sebesar 2.000 jiwa per 100.000 penduduk. Namun, pada tahun 2015, angka kematian TN tercatat 406 jiwa dengan perkiraan insiden sebesar 105 kejadian per 100.000 penduduk.[19]
Dengan kata lain, selama periode 25 tahun tersebut, terjadi penurunan angka kematian tetanus neonatorum hingga 95% berkat berbagai upaya pengentasan tetanus yang telah dimulai sejak akhir dekade 1970.[20]
Mortalitas
Mortalitas akibat tetanus neonatorum (TN) masih cukup tinggi pada kasus yang tidak mendapat perawatan medis yang memadai. Tanpa penanganan medis, TN berujung pada kematian pada 50–95% kasus. Sementara itu, jika bayi dengan TN mendapat rujukan dan perawatan yang optimal, tingkat kematian dapat ditekan hingga menjadi 12–15%.[21,22]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur