Edukasi dan Promosi Kesehatan Abrasi dan Erosi Gigi
Edukasi kepada penderita abrasi dan erosi gigi sangat penting untuk keberhasilan perawatan dan mencegah perkembangan lesi yang sudah terjadi. Promosi kesehatan perlu rutin disampaikan ke masyarakat terkait etiologi dan komplikasi abrasi dan erosi gigi, sehingga menjadi upaya untuk mencegah terjadinya lesi.
Edukasi Pasien
Edukasi yang dapat diberikan kepada penderita abrasi dan erosi gigi agar lesi tidak semakin parah antara lain:
- Menghindari makanan yang keras dan asam, terutama mengonsumsi makanan atau minuman asam yang ditahan terlalu lama dalam rongga mulut
- Menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat merusak jaringan keras gigi, seperti kebiasaan menggigit kuku, pensil, atau benda-benda lainnya
- Edukasi tentang teknik menyikat gigi yang tepat dan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang tidak abrasif
- Konsultasi dengan dokter gigi dan melakukan kunjungan secara teratur setiap 6−12 bulan[2,3,5,10]
Sedangkan edukasi pasien yang membutuhkan perawatan akibat komplikasi abrasi dan erosi gigi antara lain:
- Hipersensitivitas dentin dan pulpitis: disarankan untuk menggunakan dentin blocking agents yang mengandung fluoride, strontium salts, oxalate, calcium phosphate, atau material restoratif untuk menutup tubulus dentin. Dapat pula mengaplikasikan nerve desensitization agents yang dapat mengurangi rasa sakit, contohnya ion potassium atau guanethidine
Karies dentis dan gingivitis: perlu perawatan ke dokter gigi untuk melakukan restoratif dan membersihkan kalkulus atau scaling[6,15]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Edukasi kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan pengendalian abrasi dan erosi gigi adalah penjelasan sebagai berikut:
Teknik menyikat gigi yang tepat, disertai penggunaan sikat gigi dan pasta gigi yang tidak abrasif
- Setelah mengkonsumsi makanan asam, bilas rongga mulut dengan air untuk mengurangi mekanisme erosif serta sebaiknya paling cepat 30 menit setelah makan/minum
- Hindari konsumsi makanan/minuman asam yang terlalu sering, jika mengkonsumsi minuman asam dianjurkan untuk menggunakan sedotan agar mengurangi kontak dengan gigi
- Anjuran mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium atau fosfat, seperti susu, untuk meningkatkan proses remineralisasi gigi
- Kunjungan rutin ke dokter gigi untuk aplikasi fluoride varnish yang mengandung Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP-ACP) setiap 6 bulan atau 1 tahun, terutama pada individu berisiko abrasi dan erosi gigi yang tinggi[6,16]