Epidemiologi Recurrent Aphthous Stomatitis
Menurut data epidemiologi, recurrent aphthous stomatitis atau RAS lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Puncak terjadinya RAS adalah pada dekade kedua kehidupan.[5]
Global
Prevalensi recurrent aphthous stomatitis (RAS) di seluruh dunia berkisar antara 5–25%. RAS mayor sering terjadi pada pasien yang lebih muda, sedangkan RAS herpetiformis sering terjadi pada pasien yang berada pada dekade ketiga kehidupannya.[5,11]
Umumnya, frekuensi dan keparahan RAS menurun pada dekade keempat kehidupan. Hal ini diperkirakan terjadi karena orang yang berusia lebih tua mengalami penurunan kemotaksis dan fagositosis neutrofil. RAS juga diduga berhubungan dengan defisiensi vitamin D.[5,11]
Indonesia
Data epidemiologi nasional tentang RAS di Indonesia belum tersedia. Studi di suatu rumah sakit gigi dan mulut di Jember menunjukkan bahwa prevalensi RAS lebih tinggi pada wanita daripada pria. Selain itu, RAS juga paling banyak ditemukan pada dekade kedua kehidupan. Namun, studi epidemiologi berskala nasional masih diperlukan untuk memastikan temuan ini.[11]
Mortalitas
Saat ini belum ada laporan mengenai kematian akibat recurrent aphthous stomatitis.
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur