Prognosis Prolaps Tali Pusat
Prognosis prolaps tali pusat terhadap morbiditas dan mortalitas perinatal dipengaruhi pada kecepatan diagnosis dan penanganannya, serta usia gestasional atau berat badan lahir neonatus.[1]
Komplikasi
Prolaps tali pusat akan meningkatkan morbiditas perinatal, dan seringkali menyebabkan nilai APGAR menjadi rendah. Prolaps tali pusat adalah kondisi “all or nothing” bagi neonatus. Beberapa komplikasi yang dapat dialami neonatus akibat prolaps tali pusat adalah:
- Kebutuhan ventilasi
- pH tali pusat rendah, yang berisiko menyebabkan kerusakan otak akibat hipoksia
- Aspirasi mekonium
- Penyakit membran hialin
- Kejang neonatal
- Ensefalopati neonatal
Cerebral palsy[1,4,9,10]
Prognosis
Mortalitas neonatal dapat mencapai 91 dari 1.000 kasus, atau 1 dari 14 kasus prolaps tali pusat. Penanganan yang lambat dapat meningkatkan mortalitas perinatal sebesar 10 kali lipat. Kematian perinatal lebih tinggi pada kondisi primipara, persalinan vagina yang sulit, ketuban yang telah pecah, serta diagnosis dan penatalaksanaan yang lambat.[5]
Mortalitas dapat menurun bila waktu diagnosis hingga persalinan <30 menit, tindakan persalinan sectio caesarea segera dilakukan, berat badan bayi lahir lebih dari 2.500 gram, dan nilai APGAR neonatus yang tinggi.[1,5,9,10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini