Prognosis Retinoblastoma
Beberapa faktor yang memperburuk prognosis retinoblastoma adalah penyebaran ekstraokular berupa invasi orbita atau nervus optikus, metastasis yang ditandai dengan hasil bone scan dan pungsi lumbal yang abnormal, serta diagnosis retinoblastoma pertama kali ditegakkan pada stadium lanjut.[25]
Komplikasi
Komplikasi retinoblastoma adalah metastasis, trilateral retinoblastoma, dan kanker sekunder di bagian tubuh lainnya. Pasien retinoblastoma herediter memiliki peningkatan risiko untuk mengalami kanker sekunder dan tumor neuroektodermal di otak (trilateral retinoblastoma).[2]
Kanker sekunder yang dapat terjadi pada pasien retinoblastoma adalah osteosarkoma, sarkoma jaringan lunak, melanoma malignan, leukemia, berbagai jenis karsinoma, dan berbagai jenis tumor otak.[5]
Radioterapi retinoblastoma dapat menimbulkan komplikasi katarak, perdarahan retina, dan hipoplasia jaringan lunak dan tulang. Oleh karena itu, penggunaan radioterapi sekarang ini dibatasi hanya untuk retinoblastoma rekuren atau tidak responsif dengan terapi lain.[5]
Terapi retinoblastoma yang bersifat mempertahankan bola mata memiliki risiko rekurensi dan metastasis. Rekurensi tumor mencapai 35-45% setelah kemoterapi sistemik tanpa terapi fokal, sedangkan bila dikombinasi dengan terapi fokal angka rekurensi menurun menjadi 17-18%.[22]
Prognosis
Angka harapan hidup pasien retinoblastoma di negara maju mencapai >90-95%. Di negara berkembang, diagnosis yang terlambat mempersulit penatalaksanaan, sehingga angka harapan hidup secara global <30%.[20]
Angka kesembuhan retinoblastoma mencapai >90% jika belum ada keterlibatan nervus optikus dan enukleasi dilakukan secara dini sebelum tumor menginvasi nervus optikus post laminar.[5]
Hasil histopatologi tumor dari hasil pembedahan enukleasi dapat menentukan risiko terjadinya rekurensi.
- Risiko rendah jika sel tumor terbatas di retina atau invasi minor pada koroid (ukuran <3 mm, unifokal) dan invasi nervus optikus hanya prelaminar.
- Risiko sedang jika ada invasi mayor koroid (>3 mm, multifokal), intrasklera, segmen anterior, dan nervus optikus post laminar.
- Risiko tinggi rekurensi jika invasi sel tumor ditemukan di transklera dan pada batas sayatan nervus optikus.[10]
Retinoblastoma dengan tumor intraokular saja memiliki angka kesintasan 5 tahun >90%, sedangkan bila telah terjadi perluasan ekstraokular angka kesintasan 5 tahun dapat menurun menjadi <10%. Di negara maju seperti Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat angka kesintasan 5 tahun pasien retinoblastoma berkisar antara 88-93%.[10,26]