Prognosis Karsinoma Kulit Nonmelanoma
Prognosis karsinoma kulit nonmelanoma atau KKNM dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, kedalaman, rekurensi, dan tipe karsinoma. Umumnya, pasien dengan KKNM dapat bertahan hidup hingga 5–10 tahun setelah diagnosis, terutama pada kasus karsinoma sel basal karena karsinoma sel basal berkembang secara lambat.[22]
Komplikasi
Komplikasi karsinoma kulit nonmelanoma (KKNM) umumnya merupakan komplikasi setelah terapi bedah dan nonbedah. Komplikasi yang dapat timbul adalah perdarahan, dehisensi luka, nekrosis kulit, infeksi, pembentukan fistula, serta pembentukan jaringan parut atrofik atau hipertrofik.[1,2,20]
Radioterapi bisa menyebabkan alopesia, hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, fibrosis, telangiektasia, atrofi, mukositis bukal, gingivitis, gigi tanggal, dan penurunan fungsi kelenjar saliva. Komplikasi yang lebih berat dapat berupa nekrosis jaringan lunak dan tulang, katarak, skar konjungtiva, atau deformitas kelopak mata.[1,2,20]
Bila metastasis terjadi, timbul komplikasi sesuai lokasi metastasis. Contohnya adalah timbulnya parestesia dan nyeri akibat invasi perineural.[1,2,20]
Prognosis
Prognosis karsinoma kulit nonmelanoma (KKNM) dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, kedalaman, rekurensi, dan tipe karsinoma. Lokasi lesi KKNM di sekitar mata, hidung, bibir, telinga, jari, dan genitalia memiliki angka rekurensi yang tinggi. Metastasis lesi kulit pada lokasi tersebut juga lebih banyak terjadi daripada lokasi lain.[1,23]
Karsinoma sel skuamosa (KSS) yang dimulai dari suatu luka atau jaringan parut juga memiliki prognosis yang lebih buruk. Lesi kulit yang berukuran >2 cm biasanya lebih sering kambuh dan bermetastasis. Lesi kulit yang muncul kembali setelah terapi yang adekuat memiliki prognosis yang lebih buruk. Karsinoma sel basal (KSB) tipe infiltratif, mikronodular, dan morpheaform juga memiliki prognosis yang lebih buruk daripada tipe nodular dan superfisial.[1,23]
Angka 5-year-survival mencapai 96% bila tidak ada keterlibatan limfonodi regional. KSB lebih jarang bermetastasis bila dibandingkan dengan KSS. KSB hanya memiliki angka metastasis <0,1%, sedangkan KSS memiliki angka metastasis 0,3–3,7%. Metastasis terjadi paling sering pada kelompok KSS risiko tinggi.[1,23]
Pasien KKNM memiliki risiko mengalami melanoma tiga kali lipat lebih tinggi daripada orang tanpa KKNM. Pada pasien laki-laki, insiden kanker prostat juga lebih tinggi pada pasien KSB daripada orang tanpa KSB.[1,23]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur