Penatalaksanaan Osteochondroma
Penatalaksanaan osteochondroma tergantung gejala, di mana pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat tumor yang menimbulkan gejala. Sementara itu, osteochondroma tanpa gejala, baik lesi soliter maupun multipel, harus diobservasi untuk memastikan lesi tidak menjadi keganasan.[5,8]
Pembedahan
Pembedahan osteochondroma terutama pada kasus yang bergejala. Tindakan harus dilakukan dengan mengangkat seluruh lesi disertai jaringan tulang rawan dan perikondrium untuk mencegah risiko rekurensi. Diseksi dilakukan hingga mencapai batas dasar lesi dan korteks dari tulang dasar.[6,16]
Indikasi Pembedahan
Tidak ada indikasi absolut untuk pembedahan pengangkatan osteochondroma, tetapi tidak ada anjuran untuk eksisi profilaksis. Indikasi relatif pembedahan osteochondroma di antaranya terdapat keluhan nyeri akibat tendinitis atau bursitis kronik, gejala neuromuskular, keterbatasan fungsi, atau pertumbuhan tulang anak terganggu.[13]
Indikasi Profilaksis
Risiko transformasi malignansi dari osteochondroma lesi soliter rendah, sehingga eksisi profilaksis tidak dianjurkan. Indikasi profilaksis dapat dianjurkan pada beberapa kasus multipel yang dicurigai akan menyebabkan kelainan bentuk tulang, atau akan mengalami transformasi keganasan misalnya menjadi chondrosarcoma.[5,9]
Studi Medikamentosa
Penelitian pada binatang tikus menemukan bahwa reseptor gamma asam retinoat (RARγ) agonis berpotensi untuk mengobati osteochondroma multipel. Reseptor ini berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan tulang rawan. Studi preklinis telah menunjukkan bahwa pemberian agonis RARγ dapat menghambat osifikasi heterotopik pada tikus. Perlu studi lebih lanjut untuk menggali potensi dan efikasi dari penggunaan agonis RARγ sebagai pengobatan osteochondroma.[9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini