Edukasi dan Promosi Kesehatan Osteosarkoma
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai osteosarkoma adalah untuk segera memeriksakan ke Dokter apabila terdapat nyeri tulang, nyeri sendi, dan/atau massa yang dapat diraba.
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa tata laksana osteosarkoma melibatkan kemoterapi neoadjuvan, reseksi seluruh lesi yang terdeteksi, radioterapi adjuvan pasca kemoterapi. Edukasi pasien mengenai kemungkinan dan indikasi amputasi, serta efek samping apa yang dapat timbul akibat kemoterapi atau radioterapi.
Setelah terapi selesai, pasien osteosarkoma harus diobservasi untuk menilai ada tidaknya tanda-tanda rekurensi. The National Comprehensive Cancer Network (NCCN) merekomendasikan pemeriksaan radiologi pada thorax dan lokasi pembedahan setiap 3 bulan pada 2 tahun pertama.[3]
Pasien juga perlu diedukasi bahwa rekurensi dapat terjadi dengan kemungkinan 20-30% pada pasien yang awalnya datang dengan lesi lokal, dan 80% pada pasien yang awalnya sudah memiliki lesi metastasis. Jika lesi rekuren dapat diangkat secara total dengan pembedahan, tingkat kesintasan pasien cukup baik.[3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hingga saat ini, belum diketahui jelas penyebab dari osteosarkoma. Namun, osteosarkoma telah dihubungkan dengan penyakit retinoblastoma herediter, sindrom Li-Fraumeni, Rothmund-Thompson, Bloom, dan Werner. Oleh karena itu, pasien yang dikeatahu memiliki penyakit-penyakit tersebut perlu dievaluasi terlebih lanjut untuk kemungkinan mengalami osteosarkoma; terutama pada pasien yang mengeluhkan nyeri tulang/sendi ataupun massa.
Jika terdapat riwayat osteosarkoma pada keluarga dan terdapat keluhan-keluhan di atas, pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter. Osteosarkoma yang tidak ditangani tepat waktu dapat menyebabkan komplikasi seperti amputasi, atau bahkan metastasis.[8]