Komplikasi Prosedural Sedasi
Komplikasi yang paling berat dari prosedural sedasi dan analgesia (PSA) adalah gangguan pernapasan. Tingkat risiko timbulnya komplikasi bergantung pada kondisi pasien dan jenis obat yang digunakan.
Risiko Komplikasi Secara Umum
Potensi komplikasi yang dapat timbul akibat prosedural sedasi di antaranya:
- Hipotensi
- Hipoksia
- Bradikardia
- Disritmia jantung
- Depresi pernapasan
- Gangguan patensi jalan napas
- Pasien memerlukan bantuan ventilasi atau intubasi
- Reaksi alergi hingga syok anafilaksis
- Sedasi yang terlalu dalam, tidak seperti yang direncanakan[2,3,5,6,8-10]
Sedasi Kurang atau Berlebihan
Potensi komplikasi yang juga harus diantisipasi adalah sedasi yang kurang atau berlebihan. Sedasi yang kurang dapat mengganggu jalannya prosedur, meninggalkan ingatan buruk dan trauma bagi pasien, menyebabkan cedera pada pasien, serta berpotensi menyebabkan instabilitas hemodinamik. Sementara itu, sedasi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan durasi ventilasi mekanik, lama perawatan yang memanjang, dan komplikasi serebral ataupun kognitif.[2,3,5,6,8-10]
Reversal Agents
Reversal agents adalah obat yang digunakan untuk membalikkan efek anestesi, narkotik, atau obat yang potensial berakibat toksik. Selama prosedural sedasi dan analgesia, reversal agents harus tersedia, termasuk peralatan dan tenaga kesehatan yang berpengalaman dalam resusitasi pasien. Reversal agents yang sering digunakan yaitu naloxone untuk opioid dan flumazenil untuk benzodiazepin.[2,3,5]
Naloxone
Naloxone dapat membalikkan efek obat opioid. Awitan obat secara intravena adalah sekitar 1-3 menit dan secara intramuskular sekitar 10-15 menit. Efek sedasi “rebound” dapat terjadi. Apabila diberikan pada pasien pengguna opioid kronis, maka akan mencetuskan efek putus obat akut dan dapat menimbulkan edema paru akut.
- Dosis dewasa: 0,1-0,2 mg intravena, dapat diulangi tiap 2-3 menit,sesuai kebutuhan hingga diperoleh respon yang diharapkan
- Dosis pediatrik: 0,005-0,01 mg/kgBB intravena atau intramuskular. Dapat diulangi tiap 2-3 menit sesuai kebutuhan[2,3,5]
Flumazenil
Flumazenil dapat membalikkan efek obat golongan benzodiazepin. Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa kejang. Efek sedasi “rebound” dapat terjadi.
Apabila diberikan kepada pasien pengguna benzodiazepin kronis, maka akan mengakibatkan efek putus obat akut. Dapat pula menyebabkan kejang-kejang pada pasien yang tidak responsif terhadap benzodiazepin.
- Dosis dewasa: 0,1-0,2 mg intravena lambat selama 15 detik; dapat diulangi setelah 45 detik. Setelah itu dapat diulangi tiap menit namun tidak melebihi dosis kumulatif total sebesar 1 mg
- Dosis pediatrik: 0,01 mg/kgBB/dosis intravena selama 15 detik; tidak melebihi 0,2 mg/dosis. Dapat diulangi tiap menit, namun tidak melebihi dosis kumulatif total sebesar 0,05 mg/kgBB, atau 1 mg[2,3,5]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH