Komplikasi Ekstraksi Kuku
Komplikasi ekstraksi kuku atau roserplasty yang paling sering adalah keluhan nyeri, tetapi durasi biasanya singkat dan dapat berespon baik dengan analgesik. Komplikasi lain yang jarang terjadi adalah infeksi, pertumbuhan kembali spikula kuku, iskemia, dan perdarahan persisten.[4,5,7]
Infeksi Pascaoperasi
Walaupun sudah dilakukan persiapan dan teknik asepsis yang baik, tetapi risiko infeksi pascaoperasi masih ada. Infeksi dapat terjadi beberapa hari pascaoperasi, yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Infeksi juga dapat terjadi sampai seminggu setelah operasi, yang disebabkan oleh jamur. Komplikasi ini dapat terjadi pada semua teknik ekstraksi kuku, terutama jika tidak melakukan perawatan pasca tindakan dengan benar.[7]
Pertumbuhan Spikula dan Lipatan Kuku Lateral
Ekstraksi kuku yang tidak lengkap dapat menyebabkan pertumbuhan spikula kuku dan membentuk lipatan kuku lateral. Pertumbuhan kuku baru ini menyebabkan reaksi inflamasi, yang dapat membutuhkan pengulangan prosedur. Komplikasi ini paling sering terjadi pada prosedur ekstraksi kuku parsial.[5]
Iskemia
Iskemia dapat terjadi akibat injeksi anestesi yang berlebihan saat blok saraf digital. Penggunaan epinefrin pada pasien dengan penyakit vaskular perifer dapat menyebabkan vasospasme dan iskemia, sehingga sebaiknya dihindari.[4]
Perdarahan
Ekstraksi kuku juga bisa menyebabkan komplikasi perdarahan yang persisten. Biasanya komplikasi ini terjadi pada pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus atau penyakit gangguan koagulasi, seperti hemofilia, penyakit von Willebrand, atau defisiensi faktor X.[4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini