Edukasi Pasien Manajemen Luka Akut
Edukasi pasien manajemen luka akut adalah tindakan yang perlu dilakukan setelah luka akut ditutup, baik dengan/tanpa jahitan (hecting). Selain itu, perlu juga diberikan informasi mengenai komplikasi yang dapat terjadi dan kapan pasien dianjurkan untuk kembali berobat.[3,8]
Edukasi Selama Tindakan Penutupan Luka Akut
Pada luka kotor dengan riwayat vaksinasi tetanus tidak diketahui pasien akan dianjurkan untuk vaksin tetanus. Pada gigitan hewan, profilaksis rabies dapat diberikan. Nyeri pada suntikan anestesi lokal dapat menyebabkan trauma pada pasien, sehingga pasien perlu diberitahu efek nyeri awal suntikan anestesi lokal.[16,17]
Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk meminimalkan rasa nyeri injeksi anestesi lokal, seperti:
- Gunakan diameter spuit yang lebih kecil
- Suntikan awal tegak lurus dengan kulit, hindari penyuntikan bersudut
- Berikan jeda saat memberikan suntikan anestesi[22]
Perawatan Luka di Rumah
Tindakan atau perawatan yang perlu dilakukan pasien di rumah di antaranya:
- Sebaiknya jaga area luka agar tetap kering dan bersih
- Pasien boleh mandi, tetapi sebaiknya jaga area luka agar tidak terkena air
- Ganti perban atau kassa jika basah
- Perhatikan tanda-tanda infeksi, seperti timbulnya nyeri, bengkak, kemerahan, atau adanya demam
Jika nyeri masih berlangsung dan mengganggu dapat menggunakan obat analgesik, seperti paracetamol. Sebaiknya kembali kontrol ke dokter untuk melakukan pemeriksaan luka dan pelepasan benang jahit 5-10 hari setelah penutupan luka.[3,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana