Teknik Tes Toleransi Glukosa Oral
Teknik tes toleransi glukosa oral (TTGO) melibatkan pasien dipuasakan selama 8 jam sebelum pemeriksaan, pengukuran kadar glukosa darah sebelum minum larutan glukosa, dan pengukuran 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram.[3,1]
Persiapan Pasien
Sebelum menjalani tes toleransi glukosa oral, dokter melakukan anamnesis seputar keluhan pasien, terutama terkait diabetes mellitus dan faktor risikonya. Tanyakan juga riwayat diabetes pada anggota keluarga, riwayat pemeriksaan glukosa darah sewaktu atau puasa sebelumnya, dan apakah ada gejala terkait komplikasi diabetes, misalnya retinopati.
Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan dengan karbohidrat yang cukup dan melakukan kegiatan jasmani seperti kebiasaan sehari-hari. Kemudian, pada hari pemeriksaan, pasien berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), minum air putih tanpa glukosa tetap diperbolehkan.[1,2,5]
Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah:
- Spuit untuk mengambil darah
- Kontainer tutup merah dan abu-abu
- 75 gram larutan gula[1]
Posisi Pasien
Pasien bisa dalam posisi duduk atau tidur pada saat pengambilan sampel darah.[2,3]
Prosedural
Pada awal kedatangan, pastikan pasien datang dalam keadaan puasa. Kemudian, lakukan pemeriksaan dengan langkah berikut:
- Lakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa
- Kemudian, berikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa atau 1,75 gram/kgBB pada anak. Glukosa dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit
- Pasien berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai
- Dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam sesudah pemberian beban glukosa
- Selama proses pemeriksaan, pasien tetap istirahat dan tidak merokok
- Pada kondisi diabetes gestasional, pengukuran tambahan dilakukan pada 1 jam pertama post prandial[1,2,4]
Pada pasien ibu hamil. 75 gram glukosa diberikan dengan melarutkan dalam 300 ml air dan dihabiskan dalam waktu 5-10 menit. Apabila pasien muntah dalam waktu 30 menit pasca minum larutan glukosa, pemeriksaan harus diulang pada hari berikutnya. Apabila muntah lebih dari 30 menit, pemeriksaan dapat dilanjutkan.[6]
Pelaporan Hasil Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan tes toleransi glukosa oral (TTGO) terbagi menjadi normal, terganggu, dan abnormal.[2,3,7]
Tabel 1. Interpretasi Hasil Pemeriksaan untuk Diabetes Mellitus Tipe 1 dan Diabetes Melitus Tipe 2
Normal | Terganggu | Abnormal | |
Glukosa puasa | 60-100 mg/dL | 100-125 mg/dL | >126 mg/dL |
Glukosa 1 jam | <200 mg/dL | ||
Glukosa 2 jam | <140 mg/dL | 140-200 mg/dL | 200 mg/dL |
Sumber: dr. Gisheila Ruth Anggitha, 2023
Tabel 2. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Diabetes Gestasional
Normal | Abnormal | |
Glukosa puasa | <90 mg/dL | >95 mg/dL |
Glukosa 1 jam | 130-140 mg/dL | >140 mg/dL |
Glukosa 2 jam | <120 mg/dL | >120 mg/dL |
Sumber: dr. Gisheila Ruth Anggitha, 2023
Follow Up
Tes toleransi glukosa oral (TTGO) hanya menilai toleransi glukosa pada satu waktu. Hasil tes toleransi glukosa oral hanya memberikan gambaran glukosa darah selama 24 jam. Untuk menilai kadar glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir dapat dilakukan pemeriksaan HbA1C. Pemeriksaan tes toleransi glukosa oral juga tidak dapat membedakan diabetes mellitus tipe 1, dan diabetes mellitus tipe 2.[2-4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri