Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Swab Uretra general_alomedika 2023-02-24T16:00:20+07:00 2023-02-24T16:00:20+07:00
Swab Uretra
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Swab Uretra

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Teknik swab uretra adalah dengan mengambil sekret uretra dari meatus menggunakan alat dengan tujuan identifikasi patogen seperti pada infeksi gonore, klamidia, maupun uretritis lainnya. Untuk meningkatkan kemungkinan ditemukannya organisme, sampel sebaiknya diambil pada pasien yang tidak berkemih selama 2 jam.[2]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien dimulai dengan memberikan informasi mengenai teknik, tujuan, dan risiko tindakan. Hal–hal tersebut juga dilakukan untuk permintaan informed consent kepada pasien. Sampaikan bahwa pasien sebaiknya tidak berkemih selama setidaknya 2 jam sebelum pengambilan sampel.[2]

Peralatan

Beberapa alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah:

  • Lampu pemeriksaan
  • Sarung tangan
  • Label identitas pasien
  • 1 paket swab specimen collection kit yang berisikan alat swab dan tabung transport
  • Gelas objek[5,12]

Posisi Pasien

Prosedur swab uretra dilakukan dengan pasien berada dalam posisi supinasi atau telentang. Lampu diposisikan agar area pemeriksaan terlihat jelas.[5,12]

Prosedural

Prosedur swab uretra meliputi pengambilan sampel dan pemeriksaan hasil swab. Pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan sediaan basah dan pemeriksaan berbasis laboratorium seperti kultur, nucleic acid amplification testing (NAATs), dan pewarnaan Gram.[13]

Pengambilan Sampel

Prosedur pengambilan swab uretra adalah:

  1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan, pastikan identitas pasien sudah benar

  2. Lakukan milking atau masase uretra dari arah proksimal ke distal untuk mengeluarkan sekret
  3. Gunakan swab kapas untuk mengambil sekret dari ujung meatus uretra eksterna, lalu oleskan ke object glass dan dikeringkan. Preparat ini untuk diperiksa pewarnaan gram.
  4. Buka bungkus swab specimen collection kit, ambil swab dan masukkan swab ke dalam uretra sedalam 2–4 cm. Putar perlahan searah jarum jam selama 2–3 detik untuk mendapatkan sampel yang adekuat. Keluarkan swab secara perlahan
  5. Sambil memegang swab, buka tutup tabung transport yang berisi media pengawet, hindari menumpahkan isi tabung. Masukkan swab ke dalam tabung transport, patahkan gagang swab agar tabung bisa ditutup kembali
  6. Simpan tabung transport dalam suhu 2–30OC sampai waktunya diperiksa[2,5]

Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram dilakukan untuk melihat jumlah sel leukosit polimorfonuklear (PMN) dan mendeteksi bakteri Neisseria gonorrhoeae berupa diplokokus gram negatif intraseluler.[5,16]

Jika ditemukan lebih dari 5 leukosit per lapang pandang, maka diagnosis uretritis dapat ditegakkan. Akan tetapi, batasan ini memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap masing-masing infeksi yaitu sebesar 80% untuk infeksi gonorrhea, 23% untuk klamidia, dan 11% untuk infeksi Ureaplasma urealyticum.[14,16,17]

Kultur

Sampel untuk kultur lebih baik diambil dari endouretral (1–2 cm dari ujung uretra) dari pada sampel yang diambil dari sekret yang sudah terlihat. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi infeksi Chlamydia trachomatis dan skrining resistensi antibiotik. Akan tetapi, hasil kultur biasanya membutuhkan waktu yang lama dan tidak mempengaruhi terapi antibiotik awal.[15]

Nucleid Acid Amplification Tests (NAAT)

Pemeriksaan ini menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) dan dapat mendeteksi infeksi gonokokal dan nongonokokal akibat Chlamydia, Mycoplasma, Ureaplasma, dan Trichomonas vaginalis. NAAT merupakan pemeriksaan pilihan untuk mendeteksi Chlamydia trachomatis dengan sensitivitas 60–70% dan spesifisitas hampir 100%.[15]

Follow up

Pasien dengan gejala persisten atau berulang sebaiknya menjalani pemeriksaan kultur Neisseria gonorrhoeae untuk melihat apakah ada resistensi, serta evaluasi dan terapi untuk penyebab lain seperti Trichomonas vaginalis, Mycoplasma, dan Ureaplasma.

Dianjurkan pemeriksaan ulang dalam 3 bulan untuk pria yang menderita uretritis gonokokal. Minta pasien untuk melakukan abstinensia selama 1 minggu atau selama masa pengobatan hingga gejala hilang, atau menggunakan kondom jika ingin berhubungan seksual. Pasangan seksual pasien selama 60 hari terakhir sebelum gejala muncul juga harus dievaluasi dan diobati.[6,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Ng LK, Martin IE. The laboratory diagnosis of Neisseria gonorrhoeae. Can J Infect Dis Med Microbiol. 2005;16(1):15-25. doi:10.1155/2005/323082
5. Government of South Australia. Techniques or Specimen Collection When Testing Males For STIs. South Australia Health, 2022. https://www.sahealth.sa.gov.au/wps/wcm/connect/Public+Content/SA+Health+Internet/Services/Primary+and+Specialised+Services/Sexual+Health+Services/Adelaide+Sexual+Health+Centre/Sexually+transmitted+infections+for+health+professionals/Techniques+or+Specimen+Collection+When+Testing+Males+For+STIs
6. Plewa M. Male Urethritis. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/778374-overview#a4
12. Centers for Disease Control and Prevention. Recommendations for the laboratory-based detection of Chlamydia trachomatis and Neisseria gonorrhoeae--2014. MMWR Recomm Rep. 2014;63(RR-02):1-19.
13. Workowski KA, Bachmann LH, Chan PA, et al. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. MMWR Recomm Rep 2021;70(No. RR-4):1–187. DOI: http://dx.doi.org/10.15585/mmwr.rr7004a1
14. Orellana MA; Gómez-Lus ML; Lora D. Sensitivity of Gram stain in the diagnosis of urethritis in men. Sex Transm Infect. 2012; 88(4):284-7 (ISSN: 1472-3263). https://reference.medscape.com/medline/abstract/22308534
15. Terris MK. Urethritis Workup: Laboratory Studies, Imaging Studies, Procedures. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/438091-workup#c5
16. Sarier M, Demir M, Turgut H, Hizel A, Emek M, Kukul E, Sepin N. New Approach to Microscopy of Gram-Stained Urethral Smear: The Kissing Slide Method. Sex Transm Dis. 2020 Oct;47(10):712-715. doi: 10.1097/OLQ.0000000000001228. PMID: 32649578.
17. Sadoghi B, Kränke B, Komericki P, Hutterer G. Sexually transmitted pathogens causing urethritis: A mini-review and proposal of a clinically based diagnostic and therapeutic algorithm. Front Med (Lausanne). 2022 Aug 26;9:931765. doi: 10.3389/fmed.2022.931765. PMID: 36091700; PMCID: PMC9459106.

Kontraindikasi Swab Uretra
Komplikasi Swab Uretra

Artikel Terkait

  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
    Teknik Anamnesis Riwayat Kesehatan Seksual
  • Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
    Doxycycline sebagai Profilaksis Pasca Pajanan Infeksi Menular Seksual
  • Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Profilaksis Penyakit Menular Seksual Bakterial 2024 – Ulasan Guideline Terkini
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 17:42
Injeksi ceftriaxone pada gonore apakah perlu skin test
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin bertanya dok,apakah perlu skin test terlebih dahulu pada injeksi ceftriaxone im pada pasien urethritis gonore?
Anonymous
Dibalas 05 Oktober 2024, 12:11
Rekomendasi guideline untuk terapi pengobatan oral pasien rectal gonorrhea
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Halo Selamat Pagi Dokter-dokter rekan sejawat, mohon ijin sharing untuk Guideline terapi pengobatan Rectal Gonorea itu apakah sama dengan Gonorea pada...
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 21:56
Update WHO 2023 : Terapi gonorrhea
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Salam sejawat sekalian.Perihal update WHO 2023 perihal terapi gonore menjadi Cefixime 800mg apakah sudah relevan untuk digunakan di Indonesia? Mengingat jika...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.