Komplikasi Gigi Palsu
Komplikasi gigi palsu yang dapat terjadi adalah ulserasi, denture stomatitis, gingivitis dan periodontitis, serta resorbsi tulang alveolar.[6,7]
Ulserasi
Ulserasi rongga mulut adalah keluhan paling sering yang dialami oleh pengguna gigi palsu. Hal ini dapat disebabkan oleh trauma minor berulang akibat permukaan atau tepi gigi palsu yang tajam. Penanganan kasus ini adalah dengan memberikan pasien triamcinolone acetonide 0,1% untuk meredakan gejala ulserasi.
Selain itu, lakukan identifikasi area gigi palsu yang mana yang menyebabkan trauma tersebut. Setelah itu, reparasi area tersebut dengan menggunakan bur akrilik. Namun, akibat pemolesan ini, seringkali terdapat residu monomer metil metaakrilat yang berpotensi menyebabkan iritasi dan menginisiasi terjadinya lesi lain. Oleh karenanya, dokter gigi harus memastikan proses reparasi berjalan secara adekuat dengan meninggalkan residu seminimal mungkin.
Selain itu, pasien dapat diinstruksikan untuk berkumur air garam hangat yang dicampur dengan betamethasone sebanyak 3-4 kali dalam sehari untuk mengurangi gejala dan menyembuhkan ulkus tersebut.[1,6,7,17]
Denture Stomatitis
Denture stomatitis adalah kondisi inflamasi pada mukosa yang berkontak dengan fitting surface gigi palsu. Etiologi denture stomatitis adalah akibat infeksi Candida albicans yang berkombinasi dengan infeksi mikroorganisme lain seperti Staphylococcus, Streptococcus, Fusobacterium, dan Bacteroides.
Berbagai tipe denture stomatitis meliputi simple localized inflammation (Tipe I), generalized erythema yang mencakup area yang tertutup gigi palsu (Tipe II), dan inflammatory papillary hyperplasia (Tipe III).[1,6,7,17]
Faktor Lokal
Faktor lokal yang menyebabkan infeksi mikroorganisme tersebut dapat terjadi adalah gigi palsu yang traumatis, gigi palsu yang memiliki kebersihan yang buruk, dan pemakaian gigi palsu terus menerus termasuk malam hari saat tidur.
Perawatan denture stomatitis yang paling tepat untuk mencegahnya timbul berulang meliputi menghilangkan area traumatis, rutin membersihkan gigi palsu 2 kali sehari dengan cairan/larutan disinfektan, dan hindari menggunakan gigi palsu saat tidur di malam hari.[1,6,7,17]
Faktor Sistemik
Faktor sistemik yang dapat menginisiasi terjadinya denture stomatitis meliputi defisiensi nutrisi, kondisi imunosupresi, merokok, diabetes, penderita asma yang menggunakan inhaler steroid, dan xerostomia. Seluruh pasien yang mengalami denture stomatitis harus dilihat kemungkinan memiliki salah satu atau beberapa faktor sistemik tersebut di atas agar dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin.[1,6,7,17]
Gingivitis dan Periodontitis
Komplikasi ketiga yang mungkin terjadi pada pengguna gigi tiruan adalah gingivitis. Gingivitis merupakan inflamasi yang terbatas pada jaringan gingiva dan bersifat reversibel. Adanya food impaction dan food retention pada penggunaan gigi palsu dapat membuat adanya penumpukan plak. Penumpukan plak ini akan menginisiasi terjadinya gingivitis.
Jika tidak ditangani dengan baik, maka gingivitis akan berkembang menjadi periodontitis. Periodontitis merupakan inflamasi yang mencakup jaringan periodonsium di area peridental.
Periodontitis menyebabkan terjadinya resorbsi tulang alveolar secara aktif dan progresif. Untuk itu, ketika terjadi gejala awal gingivitis, dokter gigi harus segera sadar dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk melakukan intervensi agar penyakit tidak berkembang menjadi periodontitis.[1,6,7,17]
Resorbsi Tulang Alveolar
Pada penggunaan gigi tiruan secara intensif, peletakan anasir gigi posterior yang tidak sesuai, keadaan oklusi yang tidak stabil, jenis dukungan tulang alveolar, dan penggunaan gigi tiruan yang tidak pas, akan menginisiasi terjadinya resorbsi tulang alveolar.[1,6,7,17]