Edukasi Pasien Bone Marrow Aspiration
Edukasi pasien yang akan dilakukan tindakan bone marrow aspiration atau aspirasi sumsum tulang terkait dengan informed consent. Penjelasan yang harus diberikan adalah tentang kondisi pasien sehingga membutuhkan tindakan aspirasi sumsum tulang, juga mengenai teknik hingga kemungkinan komplikasi dari tindakan.[2,7]
Pasien harus memahami efek samping nyeri saat tindakan. Pasien harus diberi pengertian agar dapat mempertahankan posisi atau hanya bergerak seminimal mungkin sehingga tindakan dapat segera selesai. Pada pasien anak, maka perlu informed consent terkait anestesi bila tindakan perlu dilakukan dalam keadaan anak tersedasi.[2,7]
Edukasi Pasien Setelah Tindakan
Setelah selesai tindakan bone marrow aspiration, pasien harus diberikan edukasi berikut:
- Lokasi tempat yang dilakukan aspirasi akan terasa nyeri selama beberapa hari, pasien dapat mengonsumsi obat analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol
- Sebaiknya selama 24 jam jangan melakukan aktivitas yang berat untuk menghindari risiko nyeri atau perdarahan yang semakin berat
- Pertahankan pembalut penutup luka dalam keadaan kering selama 48 jam, setelah pembalut dapat dibuka
- Setelah dibuka, lakukan penilaian apakah pada lokasi bekas luka ada tanda infeksi, perdarahan, atau sekret yang berlebihan[2,7]
Segera Konsultasi ke Dokter
Berikan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk segera konsultasi kembali ke dokter jika ditemukan:
- Perdarahan yang banyak, dan tidak berhenti setelah dilakukan penekanan
- Nyeri yang dirasakan semakin memberat walau telah minum obat analgesik
- Terdapat rasa tidak nyaman atau terasa seperti ada benda asing pada area bekas aspirasi
- Pada area aspirasi terlihat makin membengkak, memerah, gatal, atau semakin hangat[2,7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini